Tuntut Diperlakukan Sama seperti Bidan PNS, Ratusan Perawat Kontrak di Sumenep Luruk Kantor DPRD

Tuntut Diperlakukan Sama seperti Bidan PNS, Ratusan Perawat Kontrak di Sumenep Luruk Kantor DPRD

Smallest Font
Largest Font

LIPUTAN12.ID|SUMENEP – Ratusan perawat kontrak kesehatan desa (Ponkesdes) se Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, meluruk kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Jumat (6/12/2019).

Kedatangan ratusan perawat kontrak yang tergabung dalam Organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumenep itu, untuk menyampikan aspirasi mereka kepada para wakil rakyat, agar pemerintah daerah menindak lanjuti surat Gubernur Jawa Timur dengan nomor 5656 TGL. 29 APRIL 2019.

Ketua PPNI Sumenep, Nur Ihsan mengatakan bahwa, perawat yang dikontrak pemerintah daerah dengan menggunakan dana sharing provinsi sebesar 50 persen, meminta diperlakukan sama seperti halnya pegawai negeri sipil (PNS).

“Kami ke sini hanya mau audiensi untuk teman teman perawat kontrak, agar sedapatnya diperlakukan sama dengan bidàn PNS oleh pemerintah kabupaten Sumenep,” terangnya.

Sebab menurutnya, tugas perawat sama dengan PNS lainnya. Seperti halnya bidan yang lainnya, (satu desa satu perawat). Sehingga mereka menginginkan diperlakukan sama oleh  pemerintah, yakni diangkat PNS tanpa ada ujian seperti yang dilakukan pemerintah kepada bidan.

“Kedatangan ke DPRD ini berharap agar wakil rakyat ini bisa juga memberikan tekanan, atau dorongan terhadap pemerintah supaya kedepan perawat kontrak dapat perlakuan yang sama seperti profesi yang lain,” harapnya.

“Kami ingin Pemerintah Daerah Sumenep memperlakukan para perawat yang dikontrak untuk segera diangkat menjadi PNS (Pegawai Negri Sipil) tanpa harus diuji seperti yang dilakukan pemerintah terhadap para Bidan,” tegas Nur Insan.

Pihaknya berharap, DPRD Sumenep tekan Pemerintah Daerah, bagaimana kedepan nasib perawat yang sudah dikontrak mendapatkan perlakuan yang sama dengan profesi yang lain.

“Karena tugasnya teman-teman perawat yang dikontrak ini sama dengan profesi bidan yang lain, yaitu satu Desa adalah satu Bidan dan satu Perawat,” pungkasnya.

Sementara, koordinator Ponkesdes diijinkan masuk ke ruangan Komisi IV DPRD untuk melakukan audiensi, tanpa ditemui ketua pimpinan, namun hanya terlihat beberapa anggota saja.

Sebelum masuk ke ruangan Komisi IV DPRD, ratusan perawat berkumpul membacakan MARS lagu PPNI di depan Kantor DPRD, dilanjutkan dengan lagu indonesia raya.

Reporter: Imam Kachonk

Editors Team
Daisy Floren