Tiongkok dan Jepang Minat Investasi di Sulawesi Selatan
MAKASSAR | liputan12 – Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (KAFEGAMA) selenggarakan Road to South Sulawesi Investment Challenge, Senin, 12 September 2022.
Kegiatan Bank Indonesia dan Kafegama ini digelar dalam bentuk Seminar Nasional dengan tajuk “Potensi Ekonomi Kawasan Timur Indonesia dan Peran Sulawesi Selatan Sebagai Hub KTI dalam Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan”, menghadirkan 4 narasumber yaitu Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Mr. Kanasugi Kenji, Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, H.E. Mr. Djauhari Oratmangun, Guru Besar FEB UGM Prof. Mudrajad Kuncoro dan Causa Iman Karana selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan.
Seminar nasional ini dibuka Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas bagi pemangku kebijakan terkait perspektif investor, khususnya PMA dan faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja investasi serta ekonomi.
Perry Warjiyo menjelaskan, bahwa ditengah tekanan geopolitik global dan kenaikan suku bunga negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat, penguatan sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah dan Pelaku Usaha perlu difokuskan pada 3 (tiga) faktor.
“Saat ini Bank Indonesia tengah melakukan penguatan ekonomi melalui sinergitas Bank Indonesia, Pemerintah dan Pelaku Usaha yang fokus pada 3 faktor yaitu 1. Stabilitas harga, 2.Investasi untuk mendukung hilirisasi; dan 3. Upaya digitalisasi”, jelas Perry Warjiyo dalam sambutannya.
Senada dengan Perry Warjiyo, Causa Iman Karana mengatakan bahwa hasil survei pada 19 perusahaan terafiliasi asing yang mewakili sektor pertanian, energi, konstruksi, manufaktur, dan keuangan menunjukkan bahwa potensi investasi di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan masih tinggi.
“Sulawesi Selatan punya potensi dilirik investor global masih tinggi berdasarkan data dati Belt and Road Summit 2022, terdapat 34 calon Investor Global yang mengajukan One-on-One meeting dengan proyek-proyek yang ditawarkan, antara lain PLTB Tolo II Jeneponto, Tol Pesisir Makassar-Bantaeng, Pelabuhan Bantaeng, Industri Kelapa Sawit Luwu Utara, Industri Galangan Kapal Yassiberui, dan Kawasan Industri Makassar Maros”, paparnya.
Demikian halnya Pemerintah Jepang sangat berminat investasi di Sulawesi Selatan pada bidang Agrikultur dan Perikanan. Namun perlu diperhatikan apabila ekspor produk agrikultur dan perikanan memperhatikan kualitas dan food safety, ungkap Mr. Kanasugi Kenji menambahkan.
Selain itu, guna mendorong pemulihan ekonomi dan menarik Investor dari Tiongkok, Pemerintah tengah lakukan upaya diplomasi agar akses pasar ekspor ke Tiongkok dapat ditingkatkan dan mendorong Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan menjadi “Sister City” bagi eksportir, papar Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, H.E. Mr. Djauhari Oratmangun.
Editor : Lekat Azadi
Copyright © 2022 liputan12.id