Tim DVI Polres Bogor Bersama Biddokkes Polda Jabar Ambil DNA Pembanding Keluarga Korban Longsor
LIPUTAN12.ID|SUKAJAYA, BOGOR – Rangkaian kegiatan proses evakuasi dan pencarian korban bencana longsor terus berlanjut. Tim DVI Polres Bogor dan Biddokkes Polda Jabar lakukan pengambilan sample pembanding DNA korban longsor yang belum diketemukan, Sabtu (04/01/2020).
3 orang warga kampung Pasir Harapan desa Harakat belum dapat diketemukan keberadaannya karena sulitnya medan dan cuaca yang terus menerus hujan hingga pukul 13.00 siang ini.
Tim DVI Polres Bogor yang dipimpin oleh ASN Penata Tk 1 Dr. Elynda Vidiyana Ekawati, MARS dan Tim DVI Biddokkes Polda Jabar yang dipimpin oleh dr Reza Bayu, melakukan pengambilan sample DNA sebagai DNA Pembanding apabila nanti ditemukan korban.
Kami bersama dengan Tim DVI Biddokes Polda Jabar melakukan pengambilan sample DNA kepada para keluarga korban. Pengambilan sample DNA tersebut kami ambil salah satunya lewat Buccal Swab sebagai Sumber Data Primer untuk Identifikasi korban. Data Primer ini diambil dari Sidik Jari, DNA dan bentuk Gigi Geligi (odontogram).
“Sedangkan untuk data sekunder itu berdasarkan tanda tanda fisik di korban semasa hidup, misalnya Bekas Luka, Tahi Lalat, Tanda Lahir, Misal Tatto dll. Tanda Fisik yang khas semasa hidup. Dan pengambilan DNA untuk data primer ini diambil dari Orang Tua Kandung atau Saudara Kandung yang diduga korban,” ujar Kepala Tim Kesehatan, Dr. Elynda.
Dr. Elynda pun mengungkapkan bahwa, tindakan pengambilan data pembanding DNA ini bertujuan untuk membantu analisa identitas korban bencana.
“Apalagi para korban ini kan sudah tertimbun lebih dari 4 hari sehingga untuk proses identifikasi korban sudah sangat sulit sekali” ucapnya.
Selain pengambilan data pembanding DNA para keluarga korban yang diduga masih tertimbun, tim DVI pun melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para pengungsi di tempat pengungsian dan di tempat fasilitas umum sekitar pengungsian.
“Karena Akses untuk ke tempat Posko Pengungsian sangat susah, sehingga kami kerahkan segala upaya untuk Pelayanan Kesehatan agar bisa menjangkau Pengungsi termasuk dengan kendaraan Roda Dua agar lebih maksimal,” ungkap Dr. Elynda.