Stabilkan Harga Pangan dan Kendalikan Inflasi Daerah, DKPP Sumenep Adakan Gerakan Pangan Murah
SUMENEP | LIPUTAN12 – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam upaya menstabilkan harga pangan sekaligus mengendalikan inflasi di daerah.
Kepala DKPP Kabupaten Sumenep Arif Firmanto mengatakan, bahwa Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan dengan menyediakan beberapa komoditi pangan strategis.
“Di antaranya komoditi pangan di dua titik lokasi, yakni Kecamatan Batuan dan Kalianget untuk beras premium 3.000 kilogram, beras medium 10.000 kilogram, gula pasir 1000 kilogram, minyak goreng 2.400 liter, cabe rawit 100 kilogram, cabe merah besar 100 kilogram, telur ayam ras 400 kilogram dan bawang merah 400 kilogram, serta tisu besar 5 karton dan kecil 5 karton,” katanya Senin (16/10/2023).
Lanjut Kadis Arif Firmanto mengungkapkan, pelaksanaan GPM di Kecamatan Batuan pada tanggal 16 Oktober 2023, sedangkan kegiatan di Kecamatan Kalianget nantinya pada tanggal 17 Oktober 2023.
“Kegiatan GPM dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia di 411 titik, 38 Provinsi dan 260 Kabupaten atau Kota,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengaku, GPM dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk memberikan kemudahan aksesibilitas pangan dengan harga terjangkau dan berkualitas.
“Sehingga mengantisipasi gangguan harga dan mengendalikan tingkat inflasi di daerah,” terang Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo di sela-sela GPM serentak, di Pendopo Kecamatan Batuan, Senin (16/10/2023).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui DKPP mengadakan GPM)ini juga dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia 2023. Pada GPM ini dengan melibatkan berbagai pihak yang diadakan di dua titik, yakni Kecamatan Batuan dan Kalianget.
Maka dari itu, kata dia, DKPP Kabupaten Sumenep mengadakan GPM bersama-sama dengan Bulog Madura, Id Food serta TP PKK Kabupaten Sumenep, Camat dan Kepala Desa untuk ikut andil mendukung menyukseskan.
Lebih jauh Bupati menambahkan, bahwa pihaknua ingin GPM digelar secara rutin, agar masyarakat dapat mencukupi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, sekaligus sebagai langkah menurunkan dan menstabilkan harga komoditi pangan strategis lainnya.
“Pelaksanaan GPM secara masif untuk mengendalikan harga pangan khususnya beras yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan, sehingga semua pihak perlu berkolaborasi dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan,” pungkasnya.