SMKN Ihya’ Ulumudin Peringati Hari Kesaktian Pancasila 2020 di Masa Pandemi Covid-19

SMKN Ihya’ Ulumudin Peringati Hari Kesaktian Pancasila 2020 di Masa Pandemi Covid-19

Smallest Font
Largest Font

BANYUWANGI|LIPUTAN12 – Berbeda dari yang lainya SMKN Ihya’ Ulumudin yang berbasis pondok pesantren ini, pada Kamis (1/10/2020) tetap melaksanakan Upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober.

Menurut Kepala SMKN Ihya’ Ulumudin Gatot Kurnianta, pada intinya sebuah peringatan merupakan sesuatu untuk mengingatkan kembali kepada apa yang terjadi pada masa lampau. Hari kesaktian Pancasila bukan hanya sebagai peringatan seremonial saja, yang terpenting implementasi Pancasila itu sendiri.

“Jadi bukan sebatas seremonialnya, seharusnya bagaimana selanjutnya pemerintah memantau aktivitas pendidikan, apakah pelaksanaan pendidikan di Indonesia itu sudah sesuai dengan amanat yang ada di Pancasila,” ujar Gatot.

Gatot beranggapan, tidak ada yang berbeda dari peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, secara politik walaupun pada masa orde baru lebih mengangkat Kesaktian Pancasila.

“Sekarang pemerintahan Jokowi lebih mengangkat lahirnya Pancasila. Bagi kami para guru tidak mempersoalkan hari lahir atau tidak mempersoalkan kesaktian, tetapi yang penting bagaimana nilai-nilai Pancasila itu bisa diimplementasikan bagi bangsa Indonesia, khususnya para siswa. Jadi yang penting adalah nilai-nilainya,” terangnya.

Menurutnya, Pancasila itu bukan hanya sekadar jargon, dijadikan logo, akan tetapi bagaimana warga Indonesia itu berprilaku sesuai zaman, kalau misalnya zaman orde baru itu ada butir-butir Pancasila.

“Kalau sekarang tidak ada, tapi memang yang penting prilakunya harus sesuai dengan pancasila. Apakah selama ini sudah berketuhanan, berprikemanusiaan, dan sampai ke sila yang terakhir. Khususnya kepada masyarakat dari kami para guru,” katanya.

Dirinya berharap kepada pemerintah, apa yang diamanatkan dalam Pancasila khususnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Poin itu, kata gatot yang penting bagi pemerintah, tapi bagi masyarakat yaitu tentang ketuhanan dan toleransi perbedaan-perbedaan baik agama maupun golongan,” tutupnya.

Kontributor: Ari
Editor     : Redaksi
Copyrigh © Liputan12 2020

Editors Team
Daisy Floren