Proyek Pekerjaan Jalan Sertu di Kelurahan Onatali Diduga Asal Jadi dan Tidak Sesuai RAB
ROTE NDAO – Proyek pekerjaan jalan Sertu dari samping Hotel Tiberias menuju lokasi PLTU Rote Tengah ditengarai dikerjakan asal jadi. Terpantau oleh awak media di lokasi, ketebalan jalan Sertu diduga tidak mencapai 10 cm. Sedangkan dalam RAB (Rencana Anggaran Belanja) seharusnya 30 cm setelah selesai vibro. Namun, yang terbukti di lokasi proyek jalan Sertu tersebut terlihat ketebalan dan pemadatannya tidak mencapai 10 cm.
Pekerjaan jalan Sertu dalam proses pemadatannya sampai dengan proses perapihan diduga asal jadi saja. Di mana dalam proses perapihan, pihak kontraktor diduga tidak menggunakan alat berat, yakni vibro dan greder.
Warga masyarakat setempat melihat dari jumlah sertu yang digunakan dalam pekerjaan jalan sertu tersebut tidak sesuai dengan kubikasi jumlah sertu yang tertera di dalam kontrak atau RAB yang ada. Dari pantauan di lokasi proyek jalan sertu, pada minggu (29/12/2019) masih terdapat sisa pekerjaan satu buah DEKER besar dekat Lopo Parawisata yang belum diselesaikan pekerjaannya oleh CV Guen.
Diduga ada kong kali kong antara pihak Dinas PUPR kabupaten rote ndao dengan pihak pemborong. Maka itu, pihak Dinas PUPR Rote Ndao berani sekali melakukan PHO hingga melakukan pencairan 100% persen, ini sangat aneh tapi nyata juga.
Yang menjadi pertanyaan publik adalah, bagaimana anggota Tim PHO Dinas PUPR kabupaten Rote Ndao menyetujui pekerjaan paket tersebut mengatakan sudah dicairkan 100 persen.
Maka oleh karena itu masyarakat setempat meminta kepada pihak penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Rote Ndao dan pihak kepolisian Rote Ndao segera turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan pekerjaan jalan sertu yang dikerjakan oleh CV Guen. Diduga pekerjaan jalan tersebut juga tidak memiliki ijin pertimbangan dan lokasi sertu milik Lurah Onatali Eduard Pellondou.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Rote Ndao, Minggus Modok, ketika dikonfirmasi terkait pekerjaan jalan Sertu yang dikerjakan oleh CV Guen yang diduga tidak menggunakan alat berat grader dan vibro, dia mengatakan, ketebalan jalan itu soal volume belum dihitung. Volume nya ada yang 20 cm, ada yang 15 cm, dan ada juga 10 cm.
“Jadi volume keseluruhan harus dihitung dan itu yang dibayar. Kalau soal pekerjaan jalan tipis itu belum tentu tidak cukup, yang menetukan itu volume nya keseluruhan. Nanti saya lihat kembali di lapangan,” kata Minggus Modok via telepon selular milik nya, Minggu (29/12/2019).
Di waktu bersamaan Direktur CV Guen, Sem Mbau yang di hubungi Liputan12.id, Minggu (29/12) menjelaskan, kalau terkait pekerjaan sisa di jalan Sertu Rote Tengah itu hanya sisa satu buah DEKER yang belum dicor.
“Satu buah DEKER yang belum dicor karena terkendala di semen dan juga pakai tukang lokal. Maka, pekerjaan lama, tapi saya akan berusaha dalam waktu dekat ini akan diselesaikan pekerjaan DEKER itu,” ungkap Sem Mbau.
Reporter: Dance Henukh