Petani Milenial Dinilai Mampu Ciptakan Kreativitas dalam Kembangkan Produktivitas Sektor Pertanian di Sumenep

Petani Milenial Dinilai Mampu Ciptakan Kreativitas dalam Kembangkan Produktivitas Sektor Pertanian di Sumenep

Smallest Font
Largest Font

SUMENEP I LIPUTAN12 - Dalam rangka menciptakan kreativitas dan produktivitas sektor pertanian, petani milenial dinilai mampu berikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid mengatakan, bazar tani diadakan sebagai media ajang promosi komuditas produk pertanian unggulan lokal, supaya semakin terkenal di masyarakat, sehingga pemasarannya bertambah luas.

“Mudah-mudahan dengan acara ini semakin memotivasi para petani untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya, sehingga bisa mencapai kemandirian pangan di Kabupaten Sumenep,” katanya, pada Temu Tani dan Bazar Tani 2024, di Pendopo Agung Keraton, Senin (2/9/2024). 

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, meminta para petani terus berupaya meningkatkan produksi hasil pertanian dengan mendukung pemerintah daerah, melalui berbagai bantuan sarana dan prasarana pertanian guna menunjang usaha budidaya di bidang pertanian.

“Kami ingin pembangunan sektor pertanian harus dilaksanakan secara berkelanjutan dengan mengakomodir perkembangan teknologi,” ucapnya.

“Potensi wilayah lahan pertanian Kabupaten Sumenep seluas 131.308 hektar, dengan luas lahan pertanian sawah 27.283 hektar serta luas lahan pertanian bukan sawah 104.025 hektar,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia menegaskan, bahwa Sumenep memiliki komoditas unggulan yang memiliki potensi terus berkembang di masyarakat, di antaranya padi, jagung, kacang hijau, cabai, bawang merah, tembakau, cabe jamu, kelapa, sapi, kambing dan domba.

Dengan begiu, ia berharao petani bisa menggerakkan petani milenial dalam rangka meningkatkan hasil produksi pertanian dan mendorong generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.

“Selain itu, para kelompok tani membangun kerja sama dan sinergi dengan semua pihak untuk mencapai program bidang pertanian, karena pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, tanpa dukungan dari semua elemen termasuk peran pemuda dalam pertanian," pungkasnya.

Editors Team
Daisy Floren