Peringatan Hari Lahir Pancasila PDI Perjuangan Kabupaten Bogor

Peringatan Hari Lahir Pancasila PDI Perjuangan Kabupaten Bogor

Smallest Font
Largest Font

BOGOR | LIPUTAN12 – Tanggal 1 Juni menjadi tanggal istimewa bagi bangsa Indonesia. Ya, tanggal tersebut merupakan hari lahir Pancasila yang selalu diperingati rakyat Indonesia.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2022, yang jatuh pada hari Rabu, di lapangan Bola Desa Sukajadi, Jl. Babakan Impres, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Keputusan Presiden telah menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. Jokowi juga menetapkan 1 Juni sebagai hari libur Nasional untuk memperingati hari lahirnya Pancasila.

Ono mengulas, penetapan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila dilakukan Jokowi ketika menyampaikan sambutan pada Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, di Bandung Jawa Barat, waktu lalu.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi langsung menandatangani Surat Keputusan penetapan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila.

“Kita juga patut berterima kasih kepada Bung Karno (Sukarno). Berkat beliau yang menggali akar budaya Indonesia, sehingga akhirnya kita mengenal kata Pancasila. Bung Karno juga berkali-kali mengatakan bahwa beliau bukan menciptakan Pancasila, tapi beliau menggali Pancasila,” ungkap Ono.

PDI Perjuangan, kata Ono, memberikan apresiasi kepada pemerintah, khususnya Joko Widodo atas penetapan 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila.

“Pancasila tentunya mempunyai tantangan tidak kecil. Saat ini, ideologi lain berupaya masuk ke Indonesia. Ideologi tersebut sangat berbeda dengan akar budaya Indonesia. Baru-baru ini di media sosial ada konvoi membawa bendera tertentu, bendera khilafah yang mereka nyatakan bahwa khilafah merupakan ideologi paling baik, menurut mereka. Tapi tentunya kita harus kita sadari bahwa ideologi Pancasila terbaik saat ini,” tegas Ono.

Pancasila dengan semangat gotong royong, menurut Ono telah menyatukan bangsa Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

“Sehingga Pancasila harus kita jabarkan, harus kita bumikan. Pancasila seyogyanya menjadi ideologi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga itulah PR (pekerjaan rumah, red) bagi kita semua,” katanya.

Ono melanjutkan, Pancasila harus menjadi dasar filosofi pembentukan setiap perundang-undangan, meski saat ini hal itu sudah dilakukan.

“Pancasila juga harus menjadi nafas pergerakan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sehingga dalam setiap langkah yang disertai dengan nafas agar PDI Perjuangan mengenal ada 5 disiplin partai, yakni disiplin ideologi, organisasi, teori, program dan disiplin gerakan maupun tindakan,” paparnya.

Dari disiplin itu, sambungnya, kader PDI Perjuangan tidak hanya melakukan diskusi di ruang-ruang tertutup, tetapi diskusi itu dapat dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, di tengah masyarakat.

“Ketua Umum PDI Perjuangan sering menyampaikan amanatnya, instruksinya agar seluruh kader PDI Perjuangan baik yang duduk di struktural legislatif dan eksekutif untuk selalu turun di tengah-tengah rakyat, membantu rakyat yang sedang mengalami kesulitan,” ungkap Ono.

Menurut Ono, jika Pancasila sudah menjadi nafas pergerakan, maka Pancasila dapat menjaga masuknya ideologi yang tidak mencerminkan akar budaya bangsa Indonesia.

“Pancasila juga harus memastikan bagaimana budaya tumbuh dan berkembang di tengah kehidupan masyarakat, saat infiltrasi, intervensi budaya-budaya asing terus masuk di segala ring,” ujarnya.

Selain itu, masih kata Ono, Pancasila juga harus menjadi dasar bagaimana ekonomi Indonesia berjalan. Ekonomi yang tanpa penindasan, ekonomi dengan pemerataan dan ekonomi berkeadilan.

“Pancasila juga harus menjadi modal bagi Indonesia untuk kedamaian dunia. Tentunya Indonesia harus hadir dengan Pancasilanya dalam perdamaian dunia. Sekali lagi, kita berharap bisa menjalankan dan membumikan Pancasila, tentunya dengan penuh komitmen dan konsistensi semua,” pungkas Ono.

Usai acara, DPD PDI Perjuangan Jawa Barat memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan jompo. Sebanyak 100 santunan dan 200 paket sembako diserahkan kepada masyarakat. ***

Editor                    : Lekat Azadi
Copyright © liputan12.id 2022

Editors Team
Daisy Floren