Perhitungan Status Gizi Atlet di SSB Mutiara 97 Kota Bogor oleh Dua Mahasiswa Gizi UNNES

Perhitungan Status Gizi Atlet di SSB Mutiara 97 Kota Bogor oleh Dua Mahasiswa Gizi UNNES

Smallest Font
Largest Font

KOTA BOGOR | LIPUTAN12 – Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat populer di Indonesia bahkan di dunia. Dalam cabang olahraga sepak bola, permainan ini menantang secara fisik dan juga mental karena para pemain harus terampil dalam kondisi permainan yang waktunya cukup terbatas. Keterampilan para atlet sepak bola dalam permainan ini merupakan bagian yang sangat penting untuk meningkatkan performa para atlet.

Untuk bisa melakukan permainan sepak bola dengan baik, maka masing-masing pemain harus dibekali dengan keterampilan gerak dasar atau teknik dasar yang baik. Jika pemain memiliki teknik dasar yang baik, maka pemain juga cenderung dapat melakukan permainan sepak bola dengan baik pula.

Selain teknik-teknik dasar yang harus dimiliki, para atlet juga harus memperhatikan asupan zat gizi yang juga akan berpengaruh pada status gizi atlet. Hal ini penting dilakukan untuk mengevaluasi status gizi atlet yang kemudian akan berkontribusi terhadap rancangan latihan dan program gizi, serta pastinya berpengaruh terhadap performa atlet. Tingkat kebutuhan asupan zat gizi serta cairan pada atlet akan bervariasi yang akan disesuaikan dengan latihan fisik yang dilakukan dan kebutuhan pertandingan, tahapan musim pertandingan, terhadap komposisi tubuh, posisi bermain, dan lain sebagainya.

Melihat dari latar belakang tersebut, maka Ade Nurul Sulis S dan Masyitoh, mahasiswi S1 Gizi Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui kegiatan PKL Gizi Olahraga mengadakan kegiatan perhitungan status gizi atlet di Sekolah Sepak Bola Mutiara 97 Kota Bogor yang beralamat di Jl. Manunggal No 51 RT 01/RW 03, Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, dengan rangkaian mengukur berat badan para atlet, mengukur tinggi badan para atlet, serta mengukur tebal lemak kulit para atlet untuk mengetahui status gizi atlet.

Selain itu, Ade dan Masyitoh juga melakukan pengukuran fisik klinis seperti tekanan darah, denyut nadi, respirotary rate, dan menentukan postur tubuh. Kemudian, kedua mahasiswi juga melakukan wawancara recall makanan 3 x 24 jam kepada para atlet untuk mengetahui total asupan harian para atlet.

Setelah pengambilan data kepada atlet, maka dilakukan intervensi berupa konseling gizi dan edukasi kepada para atlet dan orangtua atlet. Materi konseling dan edukasi yang diberikan adalah pesan umum gizi seimbang, terkait overweight dan obesitas, serta pengaturan makan untuk atlet sepak bola dalam masing-masing periode. Materi overweight dan obesitas disampaikan karena terdapat satu atlet mengalami status gizi overweight dan satu atlet mengalami status gizi obesitas.

Dari program dan intervensi yang dijalankan oleh Ade dan Masyitoh, mendapat respon yang positif dari atlet, orangtua atlet dan juga para pelatih di SSB Mutiara 97 Kota Bogor. Dan program ini memberikan pengaruh yang positif terhadap pengaturan dan pemilihan makan para atlet yang memiliki perubahan dikit demi sedikit yang telah dipantau selama masa monitoring program.

Redaktur : Lekat Azadi
Copyright ©2021 liputan12.id

Editors Team
Daisy Floren