Pengacara Cowboy Didaulat Mengelola Hak Masyarakat Atas Tambang Emas Terbesar di Dunia
Foto: M. Firdaus Oiwobo, S.H., alias sang Pengacara Cowboy
JAKARTA|LIPUTAN12 – Setelah melaksanakan explorasi selama 10 tahun, akhirnya perusahaan besar yang mengelola tambang emas Dompu dan Bima mulai mempersiapkan untuk proses eploitasi hasil tambang. Ribuan tenaga kerja pun dihadirkan di tambag emas tersebut.
Tambang emas yang berada di kabupaten Dompu dan kabupaten Bima saat ini diakui oleh dunia sebagai calon tambang terbesar di dunia. Bagaimana tidak, tambang emas yang luasnya sampai ke pulau Sumbawa ini diharapkan mampu menambah devisa negara.
Perusahaan tambang emas yang dikelola oleh negara brajil ini diharapkan oleh masyarakat Bima dan Dompu bisa menjadi perusahaan yang bersahabat dan tidak serakah, hingga mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Bima dan Dompu khususnya dan masyarakat Nusa Tenggara Barat umumnya.
Masyarakat Dompu dan Bima pun telah menunjuk putra daerah bernama M. Firdaus Oiwobo, S.H., yang juga salah satu cicit dari kesultanan Bima Dompu Nusa Tenggara Barat sebagai kepala team pembebasan lahan dan sekaligus mengakomodir kebutuhan masyarakat Dompu Bima dan pihak perusahaan tambang emas.
Pihak perusahaan tambang emas dompu bima berencana menunjuk perusahaan milik M. Firdaus Oiwobo alias pengacara Cowboy sebagai pelaksana pembebasan lahan tambang emas dan pembangunan infastruktur serta pembangunan perumahan karyawan tambang emas.
Firdaus Oiwobo pun mengaku bahwa, di antara beberapa perusahaan miliknya, akan diturunkan PT Bumi Firdaus Wijaya, yang merupakan perusahaan miliknya langsung sekaligus sebagai perusahaan milik putra daerah Bima Dompu langsung.
Masyarakat dompu dan bima mempercayai Firdaus sebagai pemimpin pengelolaan hak masyarakat dompu bima di tambang emas tersebut
“Kami ingin pak Firdaus yang menjadi pemimpin kami dalam proses kerjasama antara pihak tambang emas, karena pak Firdaus adalah putra daerah yang kami anggap mampu menjadi pemimpin yang amanah. Selain itu pak Firdaus juga salah satu cicit dari Sultan Bima dan Dompu,” ujar Erwin, penasehat gabungan kelompok tani Dompu Bima.
“Saya sangat yakin kepada beliau, karena selain pengusaha, pak Firdaus juga seorang pengacara handal, andalan masyarakat dompu dan bima. Insya allah ribuan petani tambang di dompu dan bima akan satu komando dengan pak Firdaus alias pengacara cowboy,” ucap Erwin, menambahkan.
Masyarakat tambang emas dompu bima sudah memberi kepercayaan penuh kepada firdaus sebagai putra daerah.
Sementara Firdaus Oiwobo saat diminta keterangannya, dengan gamblang dia membenarkan bahwa dirinya telah ditunjuk oleh ribuan petani tambang emas dompu bima sebagai kuasa hukum melalui Law Firm M Firdaus Oiwobo SH & partner.
“Saya sedang mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk untuk keperluan pembebasan lahan tambang emas yang akan segera kami laksanakan. Perusahaan saya pun akan melaksanakan pembebasan lahan tersebut,” ujar Firdaus yang akrab disapa pengacara Cowboy ini saat ditemui di rumahnya di Bumi Serpong Damai, Tangerang Banten beberapa waktu lalu.
Ia pun (Pengacara Cowboy) menjelaskan, saya sedang mengatur sistem agar masyarakat saya yang juga rakyat saya, agar sejahtera. Saya ngga mau masyarakat saya hanya jadi penonton di daerahnya sendiri, karena tambang emas ini terbesar di dunia.
Selain itu saya juga akan meninjau mana saja lahan yang bisa digali dan mana saja lahan yang tidak bisa digali, karena ada beberapa situs nenek moyang saya termasuk makam para raja bima dan dompu yang berada di lokasi tambang tersebut.
“Saya ngga mau kualat kepada leluhur saya. Kalau hanya mencari harta, saya rasa saya pun sudah cukup, namun bagaimana agar masyarakat atau rakyat saya tidak dibodoh-bodohi oleh orang dari luar bima dan dompu yang akan melaksanakan investasi,” tandas Firdaus.
Lanjutnya, karena kebetulan hanya organisasi gabungan kelompok tani atau gapoktan tambang emas dompu dan bima yang bisa melaksanakan pembebasan lahan tambang emas tersebut sesuai ijin dari kementrian.
“Semoga tambang emas ini bisa menjadikan sumber pemasukan bagi negara dan daerah saya ini,” pungkas Firdaus
Diketahui sebelumnya banyak penolakan terjadi sejak dimulainya pembukaan lahan tambang emas dompu bima, namun setelah turunnya cicit dari sultan bima akhirnya masalah antara perusahaan dan perusahaan tambang emas bisa diatasi. ***
Editor/Redaksi: Broolek
Copyrigh © Liputan12 2020