Lestarikan Budaya Leluhur, Pemkab Sumenep Gelar Haul dan Jamasan Pusaka Keraton

Lestarikan Budaya Leluhur, Pemkab Sumenep Gelar Haul dan Jamasan Pusaka Keraton

Smallest Font
Largest Font

SUMENEP I LIPUTAN12 - Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama Pelestari Budaya Leluhur Desa Aeng Tong-tong "Pelar Agung" menggelar Haul dan Jamasan Pusaka Keraton Sumenep dan Pusaka Leluhur Desa setempat. 

Hadir pada acara ini, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, Kapolres AKBP Henri Noveri Santoso, Dandim 0827 Sumenep Letkol Inf Yoyok Wahyudi, Kajari Sumenep Sigit Waseso, Ketua PN Sumenep Yuli Purnomosidi dan tamu undangan.

Untuk diketahui, Kegiatan ini melibatkan lintas generasi, karena haul dan jamasan pusaka tidak hanya menghadirkan para empu, tokoh agama dan tokoh masyarakat, melainkan juga menghadirkan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dalam sambutannya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengapresiasi atas terselenggaranya acara tradisi dan budaya Jamasan Pusaka Keraton Sumenep Tahun 2024 di Asta Buluk Agung Desa Aengtongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.

“Tradisi Jamasan Pusaka ini diharapkan dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya yang berharga,” kata Bupati, Senin (15/7/2024).

Bupati Cak Fauzi sapaan akrabnya berharap, Bagi pelajar atau generasi muda yang mencintai keris, berdampak positif kepada regenerasi pengrajin keris, agar keberadaan empu (pengrajin keris) tetap bertahan hingga kapanpun. 

“Siswa yang mengikuti Haul dan Jamasan sebagai salah satu cara memperkenalkan warisan budaya para leluhur supaya mereka mencintai, merawat serta melestarikan keris,” terangnya.

Saat ini, Kata Bupati Cak Fauzi menjelaskan bahwa, pengrajin keris tantangannya adalah regenerasi dalam rangka mempertahankan produksi keris di Kabupaten Sumenep, sehingga regenerasi jangan sampai putus, tetapi harus terus berlanjut di masa mendatang.

“Karena itulah empu, sesepuh dan pelaku keris utamanya di Desa Aeng Tong-tong senantiasa menularkan ilmu dan keahliannya kepada generasi muda di desanya, demi melestarikan tradisi luhur kepada generasi muda sebagai penerus,” jelasnya.

Jamasan pusaka merupakan ritual pembersihan dan penyucian pusaka atau benda pusaka yang dilakukan secara turun temurun bertujuan untuk menjaga kelestarian nilai-nilai budaya leluhur.

Jamasan Pusaka Desa Aengtongtong dan Pusaka Keraton Sumenep Tahun 2024 ini, dilakukan prosesi dengan menggunakan Air Tujuh Sumur yang berada di tiga titik, di antaranya Taman Sare Keraton, Kecamatan Lenteng dan Kecamatan Saronggi.

Oleh karena itu, Bupati Cak Fauzi menyatakan, pemerintah daerah untuk melestarikan pusaka keris dengan menetapkan Kabupaten Sumenep sebagai Kota Keris pada 2014, serta menobatkan Desa Aeng Tong-tong sebagai desa keris Maret 2018. 

“Desa Aeng Tong-tong sebagai desa wisata keris menunjukkan bahwa desa ini memiliki keistimewaan yang tiada duanya, dan perlu dijaga eksistensinya secara bersama-sama,” tandasnya. 

Di tempat yang sama Empu Keris Paguyuban Pelar Agung, Ika Arista menambahkan, kegiatan melibatkan siswa agar bisa melihat langsung proses penjamasan keris dalam menjaga dan merawat pusaka yang telah dilakukan oleh leluhurnya.  

“Semoga, kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada siswa tentang merawat pusaka keris sebagai salah satu budaya warisan leluhur,” pungkasnya.

Diinformasikan, prosesi jamasan juga dikemas dengan pemberian santunan anak yatim, penyerahan bantuan kepada pengrajian Keris, ramah tamah, dan bursa/lelang pusaka.

Acara ini disambut antusias oleh masyarakat Kabupaten Sumenep khususnya Desa Aengtongtong, hal itu merupakan bukti nyata bahwa tradisi dan budaya bangsa masih dijaga dan dilestarikan di Sumenep.

Editors Team
Daisy Floren