KNPK Selenggarakan Kegiatan Workshop, Bahas Tantangan Literasi dan Ketahanan Dalam Keluarga

KNPK Selenggarakan Kegiatan Workshop, Bahas Tantangan Literasi dan Ketahanan Dalam Keluarga

Smallest Font
Largest Font

BOGOR I LIPUTAN12 - Wakil menteri (Wamen) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Republik Indonesia Prof. Atip Latipul Hayat membuka Workshop Pembangunan Ramah Keluarga di Smart Ekspelensia Dompet Dhuafa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada Sabtu, 14 Desember 2024.

Kegiatan workshop yang diselenggarakan Koalisi Nasional Perlindungan Keluarga (KNPK) Indonesia itu mengangkat tema "Urgensi Kebijakan Dan Implementasi Rekomendasi Pembangunan Ramah Keluarga Dalam Mewujudkan Keluarga dan Bangsa Berketahanan".

Dalam paparannya, Wamen Dikdasmen mengadopsi pada 7 habit atau kebiasaan dalam keluarga yang akan menjadi bagian yang mendukung keluarga di dalam tata kelola pendidikan di masa depan.

"Selain penerapan ekosistim pendidikan, ada 7 habit yang masuk dalam penyusunan program kementerian, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan makanan sehat dan bergizi, bermasyarakat, tidur cepat," jelas Prof. Atip Latipul Hayat.

Kegiatan workshop tersebut diikuti 55 orang peserta terdiri dari berbagai latar belakang mulai dari akademisi, praktisi hukum bertujuan untuk menyampaikan pesan jika pembangunan dan kebijakan yang di jalankan harus berbasis pada ketahanan keluarga.

Sementara Ketua KNPK Indonesia Prof. Euis Sunarti menjelaskan, bahwa tantangan di dalam keluarga semakin berat karena menghadapi berbagai disrupsi dan anomali sosial saat ini. Sehingga ditekankan pentingnya pendidikan berbasis keluarga.

Ia mengungkapkan, dari banyak pernikahan yang tercatat pemerintah ternyata banyak terjadi akibat sudah hamil, dan akhirnya ada wacana mencegah kehamilan akibat dari perilaku sex bebas.

"Sementara di dalam aturan negara, usia pernikahan di batasi tidak boleh menikah di bawah umur . Ini jadi problem, biaya hidup yang tinggi dan jam kerja yang panjang sehingga mereka tak memiliki waktu untuk menyiapkan rencana berkeluarga, atau memiliki anak," jelas Prof. Euis Sunarti.***

Editors Team
Daisy Floren