Keluarga Tan Malaka Pulang Bassamo ke Pusara Tokoh Pejuang Nasional di Sumbar

Keluarga Tan Malaka Pulang Bassamo ke Pusara Tokoh Pejuang Nasional di Sumbar

Smallest Font
Largest Font

BOGOR I LIPUTAN12 - Kemerdekaan Republik Indonesia dapat diraih tak lepas dari perjuangan para pejuang/ perintis kemerdekaan/pahlawan nasional yang telah mengorbankan nyawa demi bangsa dan negara. 

Berkat perjuangan beliaulah kami anak cucu dapat merasakan indahnya negara yang telah bebas dari penjajahan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.

Sebagai bentuk rasa hormat atas jasa para pejuang/perintis kemerdekaan/pahlawan nasional, kami dari keluarga Tan Malaka beserta isteri dan kedua anak mengadakan "Pulang Bersama" melakukan ziarah pusara tokoh pejuang/perintis kemerdekaan/pahlawan nasional Sumatera Barat yaitu Ibrahim Datuk Sutan Malaka alias Tan Malaka dan H. Leon Salim. 

Makam Tan Malaka adalah makam pahlawan nasional Indonesia, Tan Malaka, diresmikan di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Ini bukan makam yang sebenarnya karena yang ditempatkan di sini bukan jasad tapi bongkahan tanah yang diambil dari makam asli Tan Malaka di Kediri, Jawa Timur. Meski demikian Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat, tetap mengklaim bahwa 'makam' ini adalah makam Tan Malaka. Orang Minang menyatakan bahwa makam Tan Malaka adalah di Pandam Gadang".

Sejarah Singkat Leon Salim

Leon Salim ditugaskan ke Bukittinggi untuk membentuk Giyu Gun KoEn Bu (Kantor Lasykar Rakyat) untuk Kabupaten.Agam dan Kota Bukittinggi.

Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, Leon Salim menjadi lebih aktif. Selain terlibat dalam kegiatan Badan Keamanan Rakyat (BKR), dia juga menjadi anggota Komite Nasional Indonesia
Kabupaten Agam. 

Akan tetapi, kiprahnya dalam kemiliteran lebih menyita waktunya. Leon diangkat sebagai Kepala Polisi Tentara Divisi Banteng sebagaimana yang dapat dibaca dalam rwayat hidupnya pada awal tulisan. 

Selama Perang Kemerdekaan II Leon Salim duduk dalam Staf Gubernur Militer Sumatra Barat/Tengah di Kototinggi. Setelah Belanda angkat kaki Leon Salim meninggalkan dinas militer dengan pangkat akhir Kapten TNI. 

Kemudian dia diangkat menjadi Kepala Jawatan Penerangan Provinsi Sumatra Tengah. Tahun 1953 Leon menjadi pegawai Biro Pers dan Hubungan Masyarakat Kementerian Penerangan di Jakarta sampai pensiun pada tahun 1963.

Boleh dikatakan seluruh hidupnya dicurahkan untuk perjuangan kemerdekaan. Dia mendapat penghargaan sebagai Perintis Kemerdekaan di samping berbagai penghargaan lainnya.

Leon Salim (9 Maret 1912-14 Juni 2000) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia asal Minangkabau Sumbat. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Payakumbuh.

“Marilah kita jadikan para Pejuang/Perintis Kemerdekaan/Pahlawan Nasional sebagai sumber inspirasi dan contoh tauladan, karena mampu membela negara dengan mengorbankan jiwa dan raga bahkan keluarga maupun segala hal yang dimilikinya, hanya untuk satu idealisme yakni merebut dan mempertahankan NKRI".***

(Penulis : Tan Malaka).

Editors Team
Daisy Floren