Jelang Bulan Suci Ramadhan Harga Barito dan Pangan di Kepsul Melonjak Naik
LIPUTAN12.ID|KEPSUL – Menjelang Ramadhan bukan saja harga komoditas Barito yang melonjak tinggi tapi nampaknya harga pangan seperti Singkong, Pisang, Ubi Jalar dan Sagu juga ikut naik.
Dari pantauan Liputan12.id, di pasar Basanohi, Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula, pada Rabu (8/4/20), harga Pisang 1 sisir Rp.15.000-30.000 biasanya harga normal Pisang per sisir Rp.10-20 ribu, Singkong Rp.20.000 per buah, harga Singkong sebelumnya Rp.10.000-15.0000, Ubi jalar 4 buah Rp.20.000 sedangkan harga normal 4 buah Rp.10.000.
Sementara Sagu 1 Tumang Rp.130.000, sebelumnya Sagu 1 tumang Rp.120.000. Sedangkan untuk beras Cap Mawar Merah, 25 kilogram Rp.275.000.
Ibu Mirna, salah seorang pedagang pangan di pasar Basanohi mengatakan, mereka naikan harga lantaran membeli dari kebun warga juga harganya cenderung naik. Menurutnya, hal ini dipicu dari sejumlah komoditas lain seperti Bawang, Tomat, Rica melonjak naik.
“Oleh karena itu, bila enggan naikan harga maka mereka juga tidak dapat keuntungan. Torang (Kami) tidak kase naik harga nanti kita tidak dapat apa-apa,” ungkap Mirna.
Irwan Bumona, selain produksi Sagu Tumang, dia juga menjual ke sejumlah pedagang di pasar Basanohi, dengan harga Rp.100.000 per Tumang, sedangkan pedagang yang menjual di Pasar Basanohi mereka menjualnya dengan harga Rp.130.000 per Tumang.
Selain itu, Jubaida seorang pembeli saat ditemui awak media mengatakan, nampaknya semua komoditas lokal melonjak tinggi. Apalagi dengan situasi adanya Covid-19 ini membuat suami mereka yang melakoni pekerjaan sehari-hari seperti ojek pendapatannya menurun jauh dengan situasi biasanya.
“Torang (kami) yang belanja di pasar ini kalau di bandingkan uang Rp.100.000 sama seperti uang Rp.10.000, bagaimana tidak barang-barang serba mahal,” keluhnya.
Belum lagi sebentar lagi kita akan menjemput masuk bulan Ramadhan, sudah barang tentu segala persiapan baik itu bahan sembako dan sebagainya sudah harus kita sediakan.
“Ya kalau harga barang naik begini torang mau buat apa lagi. Mau tidak mau harus torang usahakan untuk beli,” tuturnya.
Reporter: Lutfi Teapon