Isu Demokrasi Dikebiri di Kabupaten Bogor Mencuat, Ketua Relawan SERIUS Sebut Tidak Mungkin Ada Koalisi Partai Tanpa Demokrasi
BOGOR I LIPUTAN12 – Beberapa hari terakhir, isu mengenai demokrasi yang seakan-akan dikebiri di Kabupaten Bogor mencuat ke permukaan.
Isu ini muncul setelah pendaftaran pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi alias Jaro Ade.
Menanggapi isu tersebut, Ketua Relawan Sedulur Rudy Susmanto (Serius) Riswan Riswanto, memberikan tanggapan yang santai. Menurutnya, isu ini tidak perlu dibesar-besarkan karena tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
"Perlu diingat bahwa tidak mungkin ada koalisi partai kalau tidak ada demokrasi. Semua itu terjadi karena adanya musyawarah mufakat antar pimpinan partai," ujar Riswan dengan tegas.
Riswan juga menambahkan bahwa proses pemilihan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati di Kabupaten Bogor sudah berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat.
Ia menekankan bahwa keputusan untuk mengusung pasangan calon Rudy Susmanto dan Jaro Ade adalah hasil dari musyawarah dan kesepakatan bersama antar partai politik.
"Dalam demokrasi, musyawarah mufakat adalah bagian dari proses yang harus dijalani. Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa demokrasi telah dikebiri, saya rasa itu adalah pandangan yang keliru," ungkap Riswan.
Isu ini menjadi perhatian publik karena dianggap berpotensi mengganggu proses demokrasi yang sedang berjalan. Namun, dengan adanya klarifikasi dari Riswan Riswanto, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa proses pemilihan kepala daerah di Kabupaten Bogor telah berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Paslon bupati dan wakil bupati, Rudy Susmanto dan Jaro Ade diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi Kabupaten Bogor. Mereka juga didukung oleh koalisi partai yang solid, yang terbentuk melalui proses demokrasi yang transparan dan akuntabel.***