Hidayat Nur Wahid Hadiri Seminar di STAI Nurul Iman Parung Bogor
BOGOR | LIPUTAN12 – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Iman bekerja sama dengan Forum Alumni BEM menggelar giat Seminar Nasional bertajuk “Politik Identitas: Antara Agama dan Nasionalisme.”
Kegiatan tersebut berlangsung di masjid utama Pondok Pesantren Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor pada Selasa, 7 November 2023.
Hadir sebagai pemateri utama di Seminar Nasional itu adalah Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, dankeynote speaker KH. Cecep Gogom Anggota DPRD Jawa Barat dengan moderator Riki Pratama Sekjen Forum Alumni BEM.
Giat seminar ini diikuti ratusan santri dan pelajar STAI Nurul Iman serta sejumlah pimpinan yayasan. Tampak turut hadir, Umi Waheeda, Pembina Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, Habib Idrus Al Hadad Kepala Badan Admnistrasi Umum Yayasan, Mahbub Zuhri Ketua STAI Nurul Iman dan Ali Mutaqien, Wakil Ketua I Bagian Akademik, dan Ibnu mukti Al Hafiz, Humas.
Dalam paparannya, Hidayat Nur Wahid mengungkapkan bahwa isu politik identitas sejatinya tidak lagi harus diperdebatkan. Sebab dalam catatan sejarah masa pergerakan, perjuangan dan kemerdekaan juga ada poltik berlandaskan identitas.
“Indonesia Merdeka, lalu NKRI terbentuk, itu semua adalah buah dari pergerakan dan perjuangan dari identitas kebangsaan. Dan identitas umat Islam sangatlah kental di dalam sejarah tersebut,” ungkap Wakil Ketua MPR.
Ia menegaskan, Indonesia adalah negara Demokrasi dengan asas Pancasila, yang prinsip pertama dan utamanya Ketuhanan yang Maha Esa. Jadi jelas, sejak dulu keyakinan agama adalah pondasi nasionalisme bangsa Indonesia.
“Jadi kalau ada istilah Jas Merah atau jangan sekali kali melupakan sejarah, maka adapula istilah Jas Hijau. Jangan sampai hilangkan jasa ulama, umaro dan umat,” tutur Hidayat Nur Wahid.
Wakil Ketua MPR RI mengajak para santri dan mahasiswa serta semua warga memperbanyak literasi sejarah para pejuang yang telah berkorban jiwa raga untuk bisa berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Para Kyai, para santri, berkorban dengan identitas keagamaan guna kemerdekaan bangsa. Berkorban demi berdirinya NKRI,” tukasnya.
Sementara Sekjen Forum Alumni BEM Riki Pratama yang dimintai tanggapan usai kegiatan seminar mengatakan bahwa tujuan adanya giat ini adalah untuk menambah wawasan kebangsaan serta terus meningkatkan nasionalisme para santri terutama mahasiswa dan generasi muda.
“Ini sebagai wujud kepedulian dari kami Forum Alumni BEM serta Yayasan Ashriyyah Nurul Iman bagi kemajuan bangsa dan negara,” ucap Riki Pratama.***