SUMENEP – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Tri Rismaharini mendatangi rumah penderita Cerebral Palsy Spastic Quadriplegia, di Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Diketahui penderita penyakit berat itu menimpa Muhammad Jamal Kurniawan. Ia mengalami lumpuh otak (cerebral palsy) akibat sekelompok kondisi neurologis yang memengaruhi pergerakan dan indra lain seperti penglihatan atau pendengaran.
Kedatangan, Bu Risma, tidak hanya ingin mengatahui kondisi anak usia 14 tahun itu. Ia pun juga menyerahkan bantuan senilai Rp 11 juta lebih untuk kebutuhan dasar dan nutrisi, kewirausahaan hingga biaya operasional selama pengobatan.
“Informasi tentang kondisi Jamal ini saya terima dari PG Ansor Sumenep melalui surat. Saya langsung tindak lanjuti. Saya jelaskan kepada semua warga, ini bukan aib. Ini mungkin ada kelainan saat dalam kandungan. Jadi, kalau ada kasus seperti ini segera laporkan agar kita bisa menolong lebih cepat,” katanya, Minggu (14/5/2023).
Menurutnya, untuk percepatan penanganan Jamal akan dibawa ke Balai Rehabilitasi di Solo, Jawa Tengah. Di tempat itu, terapi yang harus dijalani akan terjadwal setiap hari.
“Balai kami ada di Solo, jadi tidak mungkin kita setiap hari ke sini. Tadi, saya tawarkan ke keluarga agar Jamal dibawa ke Solo, dan keluarganya mau. Pengalaman sebelumnya, pasien yang sudah puluhan tahun mengalami hal serupa saat ini sudah mulai jalan. Artinya, itu bisa diobati,” ujarnya.
Ia pun akan berusaha memberikan yang terbaik kepada Jamal, minimal dalam kesehariannya nanti dia tidak lagi bergantung kepada orang lain.
“Minimal dia bisa menolong dirinya sendiri. Karena tidak mungkin dia bergantung selamanya, sepanjang hidupnya kepada orang lain,” tandasnya
Usai menyambangi Jamal di kediamannya, Mensos Tri Rismaharini juga mengunjungi Nur Aisyah, anak berusia 8 tahun asal Desa Brakas, Pulau/Kecamatan Raas yang saat ini dirawat di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep karena mengindap hidrosefalus (penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak).
Bahkan, hasil pemeriksaan dokter, Aisyah juga mengidap bronkopneumonia (peradangan pada paru-paru akibat infeksi virus).
Kepada keluarga Aisyah, Risma menyerahkan bantuan senilai Rp 14 juta lebih, terdiri dari alat bantu kursi roda adaptif, bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dan nutrisi, mainan anak serta bantuan operasional selama pengobatan.