DKPP Sumenep Gelar Temu Tani dan Bazar Tani bertajuk 'Menuju Petani Maju, Mandiri dan Modern'
SUMENEP I LIPUTAN12 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep gelar Temu Tani dan Bazar Tani di area depan Labeng Mesem yang diikuti oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan se-Kabupaten Sumenep.
Bazar Tani dan Temu Tani yang digagas DKPP Sumenep dibawah kepemimpinan Chainur Rasyid dihadiri langsung Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dan sejumlah Forkopimda, dan OPD.
Kepala DKPP Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid menyampaikan, Bazar Tani dan Temu Tani yang dilakukan merupakan salah satu ikhtiarnya untuk menampilkan beberapa hasil komoditas pertanian.
“Ini dalam rangka menampilkan beberapa hasil pertanian, baik dari perkebunan maupun Holtikultera,” kata Kepala DKPP Sumenep.
Acara yang bertema “Menuju Petani Maju, Mandiri dan Modern” ini, menurut Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap petani yang berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan di daerahnya.
“Petani adalah tulang punggung ketahanan pangan, khususnya di Sumenep,” paparnya.
Sangatlah penting moderenisasi pertanian sebagai jalan menuju kemandirian dan maju di Kabupaten Sumenep.
"Pertanian di Sumenep tidak lagi bergantung pada metode tradisional. Dunia sudah berubah, dan kita harus berubah bersama dengan cara modern," jelasnya.
Saat ini, sambung dia, teknologi ini memungkinkan pihaknya mengetahui kondisi tanaman secara real-time dan segera melakukan tindakan yang diperlukan, sehingga bisa mengurangi kerugian.
"Selain itu, penguatan kapasitas manajemen dan kewirausahaan petani, strategi pemasaran hasil tani, serta cara membangun jaringan distribusi yang efektif itu sangat penting untuk ditingkatkan demi kemajuannya," bebernya.
Untuk diketahui, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dari masing-masing kecamatan diberi kesempatan mempromosikan produk unggulan mereka, pengaruh acara ini terhadap perluasan akses pasar masih belum terlihat signifikan.
“Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan kepedulian masyarakat semakin tumbuh dan terlibat aktif dalam mengembangkan sektor pertanian,“ harapnya.
Sementara Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan pertanian itu harus berbasis dari hulu ke hilir. Jadi salah satunya harus ada produk olahan untuk mengatasi harga murah saat panen.
"Semakin banyak produk olahannya, maka semakin baik pasca panen. Tapi pasca panen produk olahannya masih lebih banyak produk panennya yang tidak menjadi olahan, itu akan mempersulit harga pasar," tukasnya.