Direktur CV Vitaloka Junior Bantah Tudingan Miring Terkait Pengerjaan Ruang Kelas SDN Jampang 01
BOGOR | LIPUTAN12 – Direktur CV. Vitaloka Junior, Rikardo Hermes Batlolone membantah tudingan miring dan keluhan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Jampang 01 Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor kepada beberapa awak media terkait pengerjaan proyek tender rehabilitasi ruang kelas SDN Jampang 01 yang hingga saat ini belum selesai.
Menurut Rikardo Hermes Batlolone, pekerjaan ruang kelas telah dilaksanakan secara profesional dan telah mencapai hampir 70 persen, kok bisa dikatakan mangkrak atau ditinggal. Lalu, terkait soal tidak adanya pekerja di lokasi, hal itu baru terjadi dua kali karena ada hal teknis internal soal tenaga kerja.
“Jadi, berita tentang kami meninggalkan proyek dan lain-lainnya itu, jelas tidak benar. Silahkan bisa dicek datanya, perusahaan kami profesional dan telah banyak mengerjakan proyek semacam ini,” ungkap Rikardo Hermes Batlolone saat dikonfirmasi awak media via sambungan telepon selulernya, Senin (8/11/2021) malam.
Pria yang akrab disapa Rico ini menegaskan, pemberitaan di beberapa media akan tudingan miring yang berkembang terkait pelaksanaan pekerjaan rehab di sekolah tersebut tidaklah benar adanya.
“Ini saya sampaikan sebagai hak jawab dan hak koreksi terhadap pemberitaan tersebut. Selain itu merupakan bentuk tanggung jawab dan berkaitan dengan nama baik perusahaan kami,” tegas Rico.
“Saya dan tim akan analisa lebih jauh terkait pemberitaan dan narasumber yang menyampaikan informasi tersebut. Jika memang perlu, kami akan melakukan langkah hukum,” imbuhnya.
Rico juga menjelaskan bahwa sesuai dengan kontrak kerja yang ada, pekerjaan proyek tender rehabilitasi ruang kelas di SDN Jampang 01 tersebut masih ada waktu cukup panjang untuk diselesaikan pekerjaannya.
Sementara Kepala sekolah SDN Jampang 01, Sucipto ketika dikonfirmasi ulang terkait adanya bantahan dari pihak penyedia jasa proyek tender rehab tiga ruang kelas di sekolah yang dipimpinnya, hingga berita ini diturunkan, Kepala Sekolah belum memberikan jawaban meski awak media sudah mengirimkan pesan singkat dan mencoba telepon langsung.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala sekolah SD Negeri Jampang 01, Sucipto mengatakan proyek tender pengerjaan ruang kelas di sekolahnya terbengkalai karena diduga ditinggal oleh pemborong atau penyedia jasa.
Di mana menurut Sucipto, pemborong proyek pembangunan sekolah ini suka gonta-ganti tukang atau pekerja. Paling lama itu dua pekan, lalu ganti lagi tukangnya, dan begitu seterusnya.
“Saya perhatikan sering gonta-ganti tukang, paling lama dua Minggu ganti lagi tukangnya dan begitu selanjutnya, sehingga proyek ini terlantar,” ungkap Sucipto ketika ditemui awak media, Jumat (5/11/2021).
“Akibat mangkraknya proyek ini, ratusan siswa terpaksa harus belajar di luar ruangan dengan beralaskan lantai keramik saja,” sambungnya.
Dikatakannya, sekolah ini ada lima ruangan, satu ruangan untuk guru, tiga dalam perbaikan, dan satu ruangan untuk kelas V dan VI. Sementara kelas I hingga kelas IV belajar seadanya dengan cara bergantian.
“Ya, ada lima ruangan namun yang bisa digunakan hanya dua ruangan, satu untuk ruang guru dan satu ruangan lagi untuk kelas V dan VI,” jelas Sucipto ”
Ia menambahkan, pihak sekolah telah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk segera menuntaskan proyek pembangunan kelas ini.
Menurut Sucipto, awalnya pembangunan kelas ini karena atap dan dinding yang sudah tidak layak, sehingga pihak sekolah melalui tender dinas terkait mengajukan perbaikan.
“Dan akhirnya proyek ini berjalan, namun hingga kini belum rampung,” tukasnya.
Diketahui, proyek tender rehabilitasi 3 ruang kelas SDN Jampang 01 Kecamatan Gunung Sindur yang nilai anggarannya hampir Rp 472.981.800,- (empat ratus tujuh puluh dua juta sembilan ratus delapan puluh satu ribu delapan ratus rupiah), dikerjakan oleh penyedia jasa CV. Vitaloka Junior, dengan konsultan pengawas CV. Catur Prima Karya dan masa kerja dimulai per tanggal 30 Agustus 2021 hingga 27 November 2021.
Redaktur : Lekat Azadi
Copyright ©2021 liputan12.id