Dinilai Sukses Optimalkan DAK untuk Tekan Stunting, Pemkab Sumenep Terima Penghargaan dari BKKBN RI

Dinilai Sukses Optimalkan DAK untuk Tekan Stunting, Pemkab Sumenep Terima Penghargaan dari BKKBN RI

Smallest Font
Largest Font

SUMENEP | LIPUTAN12 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Provinsi Jawa Timur mendapat penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI).

Penghargaan itu ialah juara 1 kategori pagu sedang pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) sub bidang keluarga berencana dalam mendukung program Bangga Kencana dan penurunan tengkes (stunting).

Untuk diketahui, Penghargaan dari BKKBN diterima langsung oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi pada Gebyar Apresiasi Penghargaan dan Lomba Program Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Tengkes di Semarang, Jawa Tengah.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengaku bangga dan berterimakasih kepada semua pihak yang mendukung serta menyukseskan capaian tersebut.

"Kami mengapresiasi pencapaian pihak terkait yang telah melaksanakan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan tengkes dalam rangka mewujudkan keluarga yang berkualitas," ucapnya, Rabu (26/06/2026).

Bupati yang akrab disapa Cak Fauzi menyatakan penurunan angka stunting di Sumenep memang menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah di bawah kepemimpinannya.

"Penurunan angka stunting memang menjadi fokus kami selama ini, salah satunya dengan mengoptimalkan DAK," ujar orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini.

Cak Fauzi menyatakan penghargaan yang baru saja dia terima adalah hasil kerja keras seluruh pihak termasuk masyarakat Sumenep yang telah mendukung percepatan penurunan stunting.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan masyarakat Sumenep atas kerja keras dan dukungannya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada BKKBN atas penghargaan yang diberikan kali ini," paparnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menyatakan Pemkab Sumenep akan melanjutkan program-program yang mendukung kesejahteraan keluarga dan penurunan angka stunting.

Sesuai data Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep, pada 2022 angka stunting mencapai 21,6%.

Angka itu turun menjadi 16,7% pada 2023. Pemkab Sumenep menargetkan pada 2024 ini prevalensi stunting tersisa hanya 14%.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren