Diduga Bodong, LSM JCW Soroti Proyek Pengerjaan Plengsengan di Desa Kalompang Timur

Diduga Bodong, LSM JCW Soroti Proyek Pengerjaan Plengsengan di Desa Kalompang Timur

Smallest Font
Largest Font

LIPUTAN12.ID|PAMEKASAN – Proyek plengsengan di Dusun Brukoh Desa Kalompang Timur Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan menuai kontroversi. yang saat ini dalam proses pekerjaan, banyak menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat sekitar.

Abdurrahem, koordinator LSM Jatim Corruption Watch (JCW) jawa timur mendapat laporan dari masyarakat setempat bahwa ada pekerjaan plengsengan yang masih dikerjakan yang pekerjaannya di duga kurang maksimal.

Pasalnya, proyek tersebut tidak memasang papan nama proyek sebagai bentuk informasi kepada masyarakat. Besarnya anggaran dan penyedia jasa (kontraktor) dalam suatu proyek sering menjadi pertanyaan masyarakat. Karena dalam pelaksanaan proyek, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui dan mengawasi.

“Pemerintah harus tegas kepada setiap penyedia jasa dalam suatu proyek, terutama papan informasi sebagai bentuk keterbukaan, sesuai dengan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan diubah menjadi Perpres Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Pengadaan barang dan jasa,” tegas Agus sapaan akrabnya, Sabtu (25/01/2020).

“Memang lucu sih. Ditegur beberapa kalipun terkait sebuah pekerjaan yang Bodong seperti ini, masih saja terus berulang. Seperti memang sistem pengawasan proyek di Kabupaten Pamekasan terlalu lemah dan tidak ada ketegasan,” gelaknya.

Lebih lanjut Rahem menyatakan bahwa proyek yang diduga Bodong tersebut patut dan harus dikawal hingga ditemukan titik terang.

“Saya sebagai kontrol sosial saat menemukan hal semacam ini sangat respect. Karena sekali lagi dan mungkin ini yang kesekian kalinya saya akan kawal pekerjaan ini sampai ditemukan titik terang baik itu terkait pelaksana ataupun anggaran yang dihabiskan,” tuturnya.

“Terkait kualitas, saya sulit berkomentar banyak, karena sudah bukan rahasia umum lagi di Kabupaten Pamekasan kalau dari awal sudah disembunyikan dari publik maka kualitas hasilnya pun jelas tidak maksimal,” tambahnya.

Masih menurut Abdurrahem, salah satu temuannya yakni, pemasangan batu pondasi tidak ada yang digali sama sekali dan juga pekerjaan plengsengan terpisa pisah padahal di lokasi masih banyak tempat yang harus dikasih plengsengan jalan masuk ke rumah warga setempat.

“Dari temuan yang saya dapatkan itu akan saya tindak lanjuti, dan akan saya laporkan ke pihak terkait,” jelasnya.

Di lokasi proyek, salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan, proyek plengsengan tersebut proyek POKMAS dari provinsi jawa timur di duga punya Fathor.

“Ini proyek POKMAS Jawa timur mas dan pemilik pekerjaan Fathor mas,” ucap warga .

Sampai berita ini diturunkan tak ada satupun informasi yang dapat diserap terkait kejelasan pekerjaan proyek tersebut, tetap Bodong.

Reporter: Ap

Editors Team
Daisy Floren