Diduga Ada Kecurangan dalam Pengerjaan TPT Senilai Rp 96 Juta di SDN Kedung Waringin 01

Diduga Ada Kecurangan dalam Pengerjaan TPT Senilai Rp 96 Juta di SDN Kedung Waringin 01

Smallest Font
Largest Font

BOGOR | LIPUTAN12 – Proyek pembangunan tebing penahan tanah (TPT) di beberapa sekolah baik tingkat SD maupun SMP sebagian pengerjaannya sudah berjalan, salah satu sekolah yang mendapatkan perhatian pembangunan TPT adalah SDN Kedung Waringin 01, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Namun dari pantauan awak media di lapangan, dalam pengerjaannya diduga ada kecurangan, seperti pengerjaan badan pasangan (gambar-red) yang tidak sesuai dengan gambar rencana. Hal ini tentunya mengurangi volume kubikasi yang sudah tertera di rencana anggaran biaya (RAB) dan berpotensi merugikan negara.

Akmal, selaku konsultan pengawas pada kegiatan tersebut ketika dikonfirmasi awak media terkait hal tersebut, ia mengatakan bahwa pekerjaan badan pasangan sudah sesuai gambar.

“1 dan 2 sudah, 3 sesuai gambar,” kata Akmal via pesan singkat Whatsapp, Selasa (14/9/2021).

Hal senada dikatakan Aldi selaku pelaksana kegiatan, ketika dikonfirmasi via pesan singkat WhatsApp. Ia mengatakan, “kita sesuaikan gambar pak,” singkatnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Rameni, ketika dikonfirmasi terkait hal yang sama, sangat disayangkan, jangankan memberi tanggapan, menjawab salam awak media pun tidak.

Untuk Diketahui, pembangunan TPT ini dilaksanakan penyedia jasa CV. Pandawa Panca Perkasa, dan yang bertindak sebagai Konsultan Pengawas CV. Ratissa Rizky Mandiri, dengan masa pelaksanaan mulai tanggal 1 September sampai 30 Oktober 2021. Kegiatan ini menghabiskan biaya sebesar Rp 96.500.000,- (sembilan puluh enam juta lima ratus ribu rupiah) yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Bogor tahun 2021.

Pembangunan TPT ini berfungsi untuk mengantisipasi bencana rawan longsor yang berada di halaman belakang sekolah tersebut, namun sangat disayangkan dengan pengerjaan seperti itu, pastinya kwalitas hasil pekerjaan tidak baik, karena badan pasangan atas lebih besar dari pasangan bawah, sehingga pasangan bawah tidak sesuai menahan beban yang berada di atasnya dan akan mempengaruhi kekuatan pasangan tersebut secara keseluruhan.

(Hingga berita ini diturunkan, awak media masih akan dan terus melakukan upaya verifikasi lebih lanjut ke pihak terkait). **

Redaktur : Lekat Azadi
Copyright ©2021 liputan12.id

Editors Team
Daisy Floren