Dian Sumarwan: Potensi Nikel Besar Harus Bisa Dorong Transportasi Bus Listrik
KOTA BOGOR | LIPUTAN12 – Presiden Jokowi kerap menyampaikan potensi sumber daya alam nikel kita 25% dari cadangan nikel di dunia diperkirakan mencapai 21 juta ton. Dengan jumlah itu, Indonesia dapat mengontrol hampir 30% produksi nikel global saat ini dan menjadi ‘raja’ produsen baterai kendaraan listrik.
Dengan potensi sumber daya alam nikel yang besar, Presiden Jokowi juga beberapa kali menyampaikan kalau Indonesia punya peluang besar masuk kedalam Indrustri mobil listrik sebagai produsen utama baterai lithium. Karena dengan pesatnya perkembangan mobil listrik, peta geopolitik dunia akan berubah.
Hal yang digencarkan Presiden Jokowi ini ditanggapi positif oleh Sekjen Posraya Indonesia Dian Sumarwan, yang merupakan salah satu Relawan Jokowi.
“Keinginan Presiden agar indonesia menjadi raja dari produsen baterai kendaraan listrik, harus kita dukung bersama. Jangan kita lewatkan momentum ini, kita punya Presiden yang ingin Indonesia maju dan unggul di mata dunia. Kita harus mengambil langkah bersama agar semuanya dapat terealisasi. Potensi nikel kita besar dan itu harus bisa dorong transportasi bus listrik,” ungkap Dian Sumarwan, Sabtu (23/1), di Jalan Juanda Bogor, Jawa Barat.
Langkah awal telah dilakukan anak bangsa dalam mendukung itu semua, salah satunya dengan dipasarkannya Bus Listrik buatan PT INKA, salah satu BUMN yang bermarkas di Madiun.
“Melihat Bus Listrik buatan anak bangsa yang sedang diuji coba di Jakarta, itu menunjukan keinginan Presiden disambut oleh PT INKA selaku produsen bus listrik, yang dikenal mancanegara sebagai pengekspor kereta api,” lanjut Dian.
Menurut Dian, lebih baik lagi kalau Bus Listrik dapat terkonektivitas dengan moda transportasi yang ada dan diterapkan di berbagai daerah.
“Dukung keinginan Presiden, sangat tepat kalau Bus Listrik terkoneksi dengan moda transportasi diberbagai daerah. Selain ramah lingkungan dan mendukung buatan anak bangsa, dengan masifnya bus listrik di Indonesia, PT INKA bisa menarik produsen baterai untuk dinasonalisasikan dan baterai mobil listrik bisa dibuat di Indonesia, dan itu semua dapat mendukung industri kendaraan listrik yang ada di Indonesia nantinya,” lanjut Dian kembali.
Menutup pembicaraan, Sekjen Posraya Indonesia berharap aktivitas industri transportasi kendaraan listrik yang merupakan keinginan Presiden dapat didukung oleh kementerian terkait.
“Demi kelanggengan aktivitas industri dan pemasaran Bus Listrik, dalam perjalanan nya sangat perlu didukung kementerian terkait. Salah satu dukungannya, perlu dikeluarkan nya Peraturan Menteri Perindustrian khusus untuk itu, karena itu bisa menjadi turunan Perpres Nomor 55 Tahun 2019, tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan,” tutup Dian.
Penulis  : Arief Budiman
Redaktur : Lekat Azadi
Copyright© liputan12 2021