
BOGOR | LIPUTAN12 – Sorotan dan kritikan tajam yang dilontarkan beberapa tokoh dan warga di kecamatan Ciseeng terkait ceceran tanah galian merah di desa Cibeuteung Muara dan angkutan tambang, ditanggapi secara tenang oleh Kepala Desa (Kades) Cibeuteung Muara, Asep Suhendar.
Menurutnya, setiap orang memang punya hak berpendapat, namun hak itu dibatasi juga dengan pendapat orang lain. Apalagi jika pendapat atau kritik tersebut tanpa dilandasi data dan fakta lengkap tentang situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.
“Saya sudah konsultasi dan koordinasi dengan semua pihak terkait galian ini. Saya fikir kan semua sisi baik buruknya bagi masyarakat. Jadi saya rasa, tidak bijak kalau kita protes apalagi menuding secara sepihak,” ucap Asep Suhendar kepada liputan12, Rabu (14/4/2021).
Ia membeberkan, permintaan ijin beroperasinya galian tersebut diminta oleh warga dari dua RT yang merupakan bagian dari masyarakat di wilayah desa yang dipimpinnya. Masyarakat mengaku bahwa mereka sangat membutuhkan pekerjaan dan penghasilan di tengah situasi ekonomi yang sulit karena pandemi.
Diceritakan Asep, setelah ada ijin dan dukungan dari warga serta pengurus lingkungan setempat, maka dirinya sebagai Kades menerima pengajuan usaha dari warga dengan pertimbangan kemanusiaan dan tersedianya lapangan pekerjaan.
“Selanjutnya pihak pengelola galian sesuai arahan yang kami berikan juga telah mengurus ijin resmi ke pihak pihak terkait. Mereka juga membuat kesepakatan merawat dan membersihkan jalan jalan yang menjadi jalur lintasan,” paparnya.
Selain itu, Asep menambahkan, pihak pengelola galian tanah juga membuat komitmen ketika kondisi hujan, maka kegiatan galian tanah di lokasi tersebut tidak beroperasi.
“Jadi menurut saya, kita harus bijak melihat dan berfikir tentang suatu masalah atau kondisi. Jangan asal protes apalagi asal tuding,” imbuh Kades yang komunikatif dan “low profile” ini.
“Yang lebih penting, sejauh ini dari pantauannya, pihak pengelola galian sudah mengurus ijin resmi, mematuhi komitmen yang dibuat untuk merawat, menyiram dan membersihkan jalan secara rutin,” imbuhnya.
Ditanya dampak positif bagi warga masyarakat, Kades Cibeuteung Muara mempersilahkan wartawan untuk mengecek ke warga di dua RT yang jadi lokasi galian.
Sebab, kata Asep, dengan adanya galian tersebut warga sekitar memang jadi dapat pekerjaan dan penghasilan. Apalagi kontribusi pengelola galian kepada masyarakat juga terdistribusi secara baik.
“Jadi, sekali lagi ini keinginan warga dan lapangan pekerjaan warga saat pandemi. Makanya kita harus bijak dalam melihat dan berfikir sesuatu,” tegasnya.
Kontributor : jay
Redaktur : lekat azadi
Copyright© liputan12 2021