SUMENEP – Tercatat sebanyak 2.035 guru ngaji yang mendapat bansos sebesar Rp 1,2 juta, oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dengan hal itu, Pemkab Sumenep, menganggarkan dana sebesar Rp 2,4 miliar untuk ribuan guru ngaji pada tahun anggaran 2023.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menyampaikan, bahwa pihaknya memberikan perhatian lebih pada para guru ngaji, mengingat jasa mereka dalam pemberantasan buta aksara.
Menurutnya, bawhwa mereka juga orang pertama kali yang mengenalkan baca tulis Al Qur’an kepada anak-anak generasi penerus bangsa.
“Bansos bagi para guru ngaji ini merupakan wujud penghargaan atas jasanya yang telah menjaga moralitas anak bangsa secara istiqamah. Peran para guru ngaji lah yang mengarahkan anak-anak menjadi manusia yang lebih baik,” ujarnya, Sabtu (11/3/2023).
Kata Dia, bahwa keberadaan guru ngaji di tengah masyarakat tidak hanya sekedar mengajar baca Al Qur’an, tetapi juga menjadi tempat konsultasi masyarakat terhadap persoalan-persoalan yang ada.
Oleh karena itu, maka wajar apabila pemerintah daerah hadir memberikan perhatian kepada mereka.
“Jasa guru ngaji ini tidak terhitung besarnya. Karena itu, pemerintah hadir untuk memberi tali asih untuk kesejahteraannya,” bebernya.
Untuk diketahui, berdasarkan data di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Pemkab Sumenep, selama 3 tahun terakhir, Bupati dan Wakil Bupati Sumenep telah mengucurkan dana sebesar Rp 6,7 miliar untuk bansos guru ngaji.
Dengan rincian pada 2021 sebanyak 1.660 guru ngaji dengan total anggaran sebesar Rp 1,9 miliar.
Kemudian pada 2022, bansos diberikan pada 2.017 guru ngaji, dengan total anggaran Rp 2,5 milyar. Sedangkan pada 2023 sebesar Rp 2,4 miliar untuk 2.035 guru ngaji.