KH Musleh Adnan Hadiri Tasyakuran Crew Tak Roniro, Ini Harapannya

0
140

SUMENEP – Komunitas Warung Sembako Madura-Jakarta atau Crew Tak Roniro menggelar pengajian umum serta memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada kegiatan itu, dihadiri oleh penceramah kondang KH Musleh Adnan dari Pondok Pesantren Nahdatut Ta’limiyah Karang Anyar Pamekasan, Madura.

Dalam kegiatan itu juga, dimeriahkan oleh Musik Hadrah Al-banjari Ghung Muna, Cahaya Record dan Sound System Blazer.

Dalam kesempatan yang sama, acara itu juga memberikan santunan Anak Yatim dengan melibatkan 13 Anak yatim dari masyarakat sekitar dengan nominal 300rb setiap penerima

Penanggung jawab, Amrosi menyampaikan, bahwa kegiatan keagamaan ini sebagai upaya komunitas Crew Tak Roniro dalam menguatkan keimanan, ketaqwaan serta tawakkal kepada Allah SWT serta kecintaan Ummat Nabi Muhammad Saw.

Kalau sudah cinta kepada Rasulullah, InsyaAllah kita melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi apa yang dilarang.

“InsyaAllah dengan kecintaan kita kepada Rasulullah, mudah-mudahan ini menjadi kunci membuka pintu surga,” ujarnya, Kamis (18/5/2023).

Lebih lanjut Pengusaha muda asal Legung Timur itu mengatakan, bahwa tujuan dari santunan anak yatim tersebut sesuai dengan ajaran komunitas, selain mengajarkan untuk saling bersilaturahmi dan saling membantu, juga saling mengasihi serta saling tolong menolong.

“Insyaallah setiap kegiatan, komunitas ini akan selalu menjadikan santunan anak yatim sebagai prioritas utama kami,” ujarnya.

Sementara itu, Kyai Musleh Adnan sangat mengapresiasi acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus santunan anak yatim yang di selenggarakan Komunitas sembako Jakarta di desa legung timur tersebut.

Menurutnya, komunitas crew tak roniro sangat antusias memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dikemas dengan acara Tasyakuran dan santunan.

“Namanya juga Tak Roniro, Biasanya memperingatinya di bulan maulid, ini dilaksanakan di bulan syawal, cocok ini Crew Tak roniro,” ucap penceramah kondang tersebut.

Berbeda di pekerjaan yang baik itu tidak apa-apa.
Sepatutnya dalam merayakan maulid nabi, memperhatikan harinya.

Namun masyarakat yang tidak begitu memperhatikan (red. bulan dan tanggal perayaan maulid nabi), tidak masalah baginya untuk merayakan maulid pada hari apapun sepanjang bulan.

“Bahwa kebanyakan orang justru melakukannya pada hari apapun sepanjang tahun. Hal ini berkaitan dengan pokok perayaanya,” tandasnya.

Untuk diketahui, kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 2.000 masyarakat, yang dilaksanakan sejak pukul 08.00 Pagi Hingga 11.42 Siang Hari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here