
BOGOR | LIPUTAN12 – Tanaman lidah budaya atau disebut juga Aloe Vera, adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging tebal dan berasal dari jazirah Arab. Namun tumbuhan ini telah menyebar ke berbagai belahan dunia terutama kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan kering.
Tanaman lidah buaya, saat ini telah banyak di budidayakan terutama untuk pertanian, pengobatan, dan tanaman hias. Produk olahan dari tanaman lidah buaya juga telah banyak ditemukan dalam produk makanan dan minuman, kosmetika, atau obat – obatan.
“Saya hampir 6 tahun menggeluti usaha budidaya tanaman lidah buaya. Potensi bisnis dan potensi usaha lidah buaya sangat bagus,” ungkap Ujang Jamaludin (61) tahun, seorang petani budidaya dan pelaku UMKM lidah buaya di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jum’at (22/1/2021).
Pria yang akrab disapa Jamal Lidah Buaya ini menuturkan, awal tertarik usaha budidaya tanaman tersebut karena dirinya ingin memproduksi makanan dan minuman berbahan dasar lidah buaya. Namun seiring waktu dan perjalanannya, ternyata tanaman lidah buaya punya potensi usaha luar biasa.
“Ternyata tanaman lidah buaya itu tidak ada yang terbuang. Semuanya bisa dijadikan uang. Dari mulai bibitnya, pelepah (daunnya), sampai pelepah sisa bisa digunakan bahkan dijadikan uang,” ungkap Jamal.
Ia membeberkan, daun (pelepah) lidah buaya kualitas super bisa dijual langsung ke pasar swalayan, bahkan bisa jadi komoditi ekspor ke luar negeri. Sementara untuk pelepah yang kualitas kurang baik, bisa dijual ke pabrik kertas atau dijadikan pupuk organik.
“Selain itu, daging pelepah lidah buaya bisa dijadikan produk olahan seperti minuman segar, syrup, jus, sistik dan lainnya. Saat ini saya sedang siapkan produk baso dan siomay lidah buaya,” pungkasnya.
Kontributor : Jay
Redaktur : Lekat Azadi
Copyright© liputan12 2021