Dinsos P3A Sumenep Siap Dampingi Balita Atresia Ani Asal Pulau Kangean Hingga Operasi Terakhir

0
34
Kadinsos P3A Sumenep Drs. Achmad Dzulkarnain, M.M., foto: kachonk/liputan12

SUMENEP I LIPUTAN12 – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur akan terus melakukan pendampingan khusus bagi balita Assyifa Aulia Susanti yang lahir tanpa anus (Atresia Ani) warga asal Kepulauan Kangean.

Syifa merupakan anak pertama dari keluarga pasangan Susi Susanti (30), dan Iwan Supianto (29), asal Desa Kangayan, Kecamatan Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kadinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Drs.Achmad Dzulkanain, MM, menyampaikan , Untuk operasi Assyifa yang ketiga kalinya yang akan direncanakan pada bulan Maret 2023, terus akan dilakukan pendampingan khusus.

“Sebagai bentuk kepedulian kita, Dinsos P3A Sumenep tetap akan melakukan pendampingan terhadap Assyifa. Meski sudah masuk dalam wewenang Dinas Kesehatan saat nanti dilakukan operasi, kita tetap akan lakukan pendampingan.” kata Dzulkarnain saat ditemui media ini diruang kerjanya, Kamis (2/01/2023).

Pihaknya menuturkan, bentuk perhatian Pemerintah Daerah terhadap balita Assyifa juga dibuktikan dengan terkoneksinya bersama Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI).

“Pada operasi ketiga nanti akan dilakukan di Surabaya, dan balita Assyifa bersama keluarganya sudah disiapkan rumah singgah oleh Bu Mensos RI, dan kemarin sejumlah bantuan juga diserahkan, termasuk bantuan untuk ibu nya Assyifa untuk buka toko klontong, ada juga bantuan lainnya.” Ucapnya.

Menurutnya, pendampingan terhadap Assyifa telah dilakukan sejak awal pertama dirawat di rumah sakit RSUD dr.Moh Anwar Sumenep pada tahun lalu.

“Kami (Dinsos-red) sebenarnya memang tidak pernah mendapatkan laporan dari masyarakat maupun dari orang tua Assyifa dan kami tahunya atau dapat informasi dari pihak Dinas Kesehatan” Jelasnya.

Maka dari itu, Mantan Sekretaris DPMPTSP itu meminta dan berharap, jika memang ada kejadian yang sama (atresia ani) yang menimpa siapapun anak (balita) agar kiranya segera bisa menyampaikan ke Dinsos P3A Kabupaten Sumenep.

“Jadi pada dasarnya, ini (atresia ani) adalah tanggungjawab kita semua, artinya tidak hanya pemerintah. Tapi masyarakat juga diharapkan bisa berperan dalam permasalahan ini dengan cara menyapaikannya kepada Pemerintah Daerah atau langsung ke Dinsos P3A.” Tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here