Bubuhkan Tanda Tangan Petisi, Ketua IWO Kota Batu Dukung Pelestarian Ekosistem Lingkungan dan Sumber Mata Air

Bubuhkan Tanda Tangan Petisi, Ketua IWO Kota Batu Dukung Pelestarian Ekosistem Lingkungan dan Sumber Mata Air

Smallest Font
Largest Font

KOTA BATU | LIPUTAN12 - Pesantren Rakyat menggelar kegiatan acara Kesepahaman Bersama serta Sarasehan Membangun Kesadaran Etika Sosial dan Hukum Atas Sumber Mata Air di Kota Batu, yang berlokasi di Jalan Lahor, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur pada Senin, 20 Mei 2024.

Kegiatan tersebut juga membahas terkait dengan ekosistem lingkungan, di mana maksud dan tujuannya untuk mempertahankan sumber mata air di 16 titik yang ada di seluruh wilayah Kota Batu, agar tidak menyusut di musim kemarau tiba.
 
Usai mengikuti kegiatan acara yang dimaksud, para peserta yang hadir dalam Sarasehan membubuhkan petisi tanda tangan sebagai bentuk dukungan dalam pelestarian ekosistem lingkungan dan sumber mata air.

Tak terkecuali Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kota Batu Eko Sabdianto, A.Md. Par, yang juga turut serta membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungannya.

Eko Sabdianto mengungkapkan, terus terang kegiatan acara Sarasehan ini sangat menarik dan penting sekali, karena dalam melestarikan ekosistem lingkungan dan menjaga sumber mata air dibutuhkan mulai dari kesadaran diri kita sendiri.

"Tentunya, dalam hal ini memang dibutuhkan kolaborasi dan sinergitas dari berbagai pihak, dengan tujuan untuk bersama-sama menjaga sumber mata air di Kota Batu, agar tidak menyusut," ujar Dian sapaan akrabnya.

Jurnalis yang telah lama berkecimpung sejak 2004 ini menambahkan, bahwa keberadaan sumber mata air sangat penting dalam mendukung kehidupan manusia dan ekosistem secara keseluruhan.

"Ya, itu seperti yang telah kita ketahui bersama, karena air memang memiliki peran yang sangat vital sekali terutama dalam kehidupan kita sehari-hari, contohnya saja kebutuhan seperti minum, mencuci, mandi, pertanian, dan industri serta berbagai aktivitas kita lainnya. Selain itu, air juga merupakan habitat bagi berbagai bentuk kehidupan bagi makhluk hidup, tak terkecuali juga termasuk flora dan fauna yang ada di hutan," kata Dian.

Menurutnya, peran sumber mata air yang vital peranannya akhirnya membuat pemerintah mengatur pengelolaan sumber daya air, yang termaktum dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004.

"Dalam regulasi tersebut tertulis, bahwa pengelolaan sumber daya air melibatkan aspek-aspek seperti perencanaan, pemantauan, dan evaluasi. Itu karena
Mengingat pentingnya air dalam kehidupan di bumi, maka dari itu penting bagi kita semua untuk melestarikan sumber mata air, dan pelestarian lingkungan yang ada di Kota Batu ini," papar Dian.

Berdasarkan dari hasil diskusi dalam kegiatan acara Sarasehan itu, Dian yang juga berprofesi sebagai seorang fotografer handal ini menyimpulkan, dibutuhkan upaya-upaya pelestarian ekosistem linkungan, termasuk di dalamnya juga menjaga sumber mata air yang telah ada.

"Dalam merawat dan menjaga, sekaligus juga melestarikan sumber mata air tujuannya jelas, dimana untuk keberlangsungan makhluk hidup, dan fungsi sumber mata air untuk dapat terus terjaga hingga kepada anak-anak cucu kita baik pada masa kini maupun di masa yang akan mendatang," urai Dian.

Pria pecinta kucing bengal ini menambahkan, terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan dalam pelestarian dalam menjaga keberlangsungan mata air, agar dapat terus terjaga.

"Itu diantaranya melalui beberapa metode seperti vegetatif, dimana metode vegetatif yang dimaksud itu seperti penanaman bibit pohon, dengan tujuan untuk mengurangi dampak terjadinya erosi atau tanah longsor. Saya rasa kita semua sudah mengetahui akan pentingnya reboisasi demi keberlangsungan ekosistem lingkungan," urainya.

Dian, yang juga jebolan Akademi Pariwisata D-lll ini lebih lanjut menyampaikan, dalam menjaga sumber mata air, juga dibutuhkan kesadaran kita untuk menggunakan air secara bijak.

"Dalam upaya pelestarian sumber mata air juga dapat dilakukan dengan cara menggunakan air secara bijak, tidak membuang-buang air, gunakan air seperlunya, tidak membuang sampah sembarangan ke aliran sumber mata air, dan menjaga kebersihan ekosistem lingkungan dengan tidak menebang pohon sembarangan. Karena, upaya tersebut mencerminkan komitmen terhadap pelestarian sumber mata air yang berkelanjutan," paparnya.

Dian yang juga asli putra daerah kelahiran Kota Batu ini mengajak kepada semua pihak dan elemen masyarakat yang ada di Kota Batu, untuk bersama-sama berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak merusak ekosistem hutan, dimana salah satunya dengan gencar menanam bibit pohon, agar sumber mata air di Kota Batu dapat terus terjaga.

"Dari dulu saya bersama teman-teman fotografer, ketika mengadakan even hunting fotografi selalu mengajak kepada fotografer dan model untuk bersama-sama menanam pohon bibit pohon. Semoga apa yang saya perbuat ke depan dapat bermanfaat bagi anak cucu kita, sehingga pelestarian ekosistem lingkungan dan sumber mata air di Kota Batu dapat terus terjaga dengan baik," pungkasnya.***

Editors Team
Daisy Floren