Bima Arya Raih Regional Leader Entrepreneur Award 2019 Kategori Pendidikan dan Kemiskinan

Bima Arya Raih Regional Leader Entrepreneur Award 2019 Kategori Pendidikan dan Kemiskinan

Smallest Font
Largest Font

LIPUTAN12.ID|KOTA BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya meraih penghargaan Regional Leader Entrepreneur Award 2019 dari MarkPlus Inc dalam rangkaian MarkPlus Conference 2020 yang digelar di Ballroom The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (4/12/2019). Penghargaan yang diterima Bima Arya adalah kategori pendidikan dan kemiskinan.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya dan Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Suhajar Diantoro.

Bima Arya menyebut penghargaan yang diraihnya akan menjadikan motivasi dirinya maupun jajarannya untuk berlari lebih cepat dalam berinovasi untuk terus melayani masyarakat. “Kita mencatat, 2019 adalah tahun prestasi bagi ASN di Kota Bogor. 2019 yang penuh dengan penghargaan yang membanggakan. Bogor mendapatkan anugerah sebagai kota paling inovatif di Indonesia. Terbaru adalah Regional Leader Entrepreneur Award 2019 ini, tentunya bangga dan kami akan menyongsong 2020 untuk berlari lebih kencang lagi dalam berinovasi,” ungkap Bima.

Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi, Penelitian dan Pengembangan Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Anne Dewiana Rulianti mengatakan, penghargaan kepada wali kota Bogor diberikan setelah melalui proses penilaian oleh tim juri pada pertengahan November 2019 yang ditunjuk oleh Philip Kotler Center for ASEAN Marketing (PKCAM) dan International Council for Small Business (ICSB) Indonesia.

“Hasilnya kemudian diserahkan kepada Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (OTDA) Kementerian Dalam Negeri. Proses pelaksanaan dimulai oktober 2019 melalui penginputan self assessment,” ujar Anne.

Ia menambahkan, Kategori pilihan penilaian antara lain Pendidikan, Kesehatan, Kemiskinan, Pariwisata, Perdagangan dan Investasi dengan tiga kriteria penilaian yaitu Creativity, Entrepreneurship dan Innovation yang dilengkapi dengan data pendukung.

“Kota Bogor menginput empat kategori, yaitu Pendidikan dengan inovasi ‘Sekolah Ibu’ dari DPMPPA, Kemiskinan dengan inovasi ‘Manik Bule (Maggot Organik Pada Budidaya Lele)’ dari Dinas Pertanian, Kesehatan dengan inovasi ‘Kawasan Tanpa Rokok’ dari Dinas Kesehatan dan Investasi dengan inovasi “SMART” dari DPMPTSP. Tapi hanya dua kategori yang lolos dalam penilaian, yakni Pendidikan dan Kemiskinan,” jelasnya.

Regional Leader Entrepreneur Awards 2019 yang masuk dalam rangkaian event terbesar marketing terbesar di Asia sejak 2006, MarkPlus Conference 2020, diberikan kepada kepala daerah mulai dari bupati, walikota, dan gubernur dan didukung oleh Asosiasi Pemerintah Seluruh Kabupaten Indonesia (APKASI), Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), dan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Ada 44 kepala daerah penerima penghargaan yang terdiri dari 6 Gubernur, 22 Wali Kota dan 16 Bupati se- Indonesia.

Sebelumnya, Hermawan Kartajaya mengatakan, kewirausahaan telah digadang-gadang sebagai salah satu cara untuk memenangkan persaingan ekonomi global. Disamping disamping inovasi dan kreativitas. Secara sistematik, ketiga aspek ini bisa diterapkan pemerintahan untuk membangun daerahnya.

“Paradigma seorang pemimpin dulu adalah efisiensi, produktivitas, dan profesionalisme. Sekarang tiga poin inovasi, kreativitas, serta entrepreneurship adalah cara berpikir baru seorang pemimpin inovatif. Apresiasi ini diberikan kepada kepala-kepala daerah yang memajukan daerahnya lewat tiga karakter tersebut,” ujarnya.

Para pemimpin daerah ini dinilai sebagai pemimpin yang kreatif dalam menghasilkan ide dengan kuantitas banyak, inovatif karena terobosannya solutif, memudahkan, cepat diadopsi dan dirasakan masyarakat, serta berjiwa entrepreneurship karena berpandangan ke depan dan berorientasi perubahan. Dan kesemuanya bisa dirasakan di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, sampai pariwisata, perdagangan dan investasi.

Humpro/red

Editors Team
Daisy Floren