Batik Tulis Soengenep Binaan Canteng Koneng Tampil di Pameran Batik Bordir dan Aksesoris Fair 2024

Batik Tulis Soengenep Binaan Canteng Koneng Tampil di Pameran Batik Bordir dan Aksesoris Fair 2024

Smallest Font
Largest Font

SUMENEP | LIPUTAN12 - Pembatik binaan Canteng Koneng  Kabupaten Sumenep kembali berunjuk gigi menampilkan beragam karya-karya terbaiknya. Kali ini berkesempatan memeriahkan perhelatan pameran Batik Bordir dan Aksesoris Fair 2024 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur, di Grand City Mall Surabaya, mulai dari tanggal 8 - 12 Mei 2024.

Kegiatan ini dibuka langsung Oleh Pj. Ketua Dekranasda Isye yang didampingi Direktur PT. Debindo Mitra Tama Dadang M. Kushendarman dan Pj. Ketua DWP Prov. Jatim Fitri Bobby Soemiarsono.

Dalam pameran batik terbesar di Indonesia timur tersebut, Dekranasda Sumenep menampilkan produk batik tulis terbaiknya, salah satunya adalah Batik Tulis Soengenep Hasil Binaan Batik Canteng Koneng yang baru dirintis.

Selain itu, Sumenep juga menampilkan batik tulis pajjer, batik tulis Rato, batik tulis al-qomar dan batik tulis A-Batik, Batik Tulis Kewangga. Semuanya adalah para pengrajin dan pengusaha muda yang ada di Kabupaten Sumenep.

Imam Kachonk selaku pengelola Batik Tulis Soengenep ini mengaku sangat senang bisa ikut serta dalam pameran level Jawa Timur ini, karena ini merupakan sebuah penghargaan yang luar biasa dan juga sebagai ajang silaturrahmi para pengrajin batik yang ada di Indonesia khususnya di Jawa Tumur.

"Kami sampaikan terima kasih terhadap Dinas Koprasi UKM dan Perindag Sumenep yang selama ini telah inten memantau kami dalam segala hal termasuk juga pendampingan pemasaran produk, dan Juga kami sampaikan terima kasih kepada Canteng Koneng yang selama ini juga inten membimbing para pengrajin batik di sumenep dalam memingkatkan kualitas produksi dan juga dari segi pemasarannya." Ucapnya pada media ini, Jumat (10/05/2024).

Di tempat yang sama, Owner Rumah Batik Tulis Canteng Koneng Didik Haryanto menyampaikan bahwa, Dalam mengembangkan sayap bursa batik tulis yang ada di sumenep pihaknya terus getol memberikan banyak pelatihan dan Bimningan, mulai dari anak usia dini, pelajar, masyarakat umum hingga para warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) di berbagai daerah.

“Kerja sama dengan lembaga pendidikan ini tidak semata-mata melestarikan budaya, akan tetapi membantu tumbuh kembangnya daya imajinasi dan kreasi di kalangan peserta didik,” katanya.

"Saya juga memilih rutan/lapas untuk memberikan pelatihan membatik kepada warga binaan, supaya kedepan para narapidana memiliki nilai tambah ekonomi d tengah masyarakat, sehingga nanti saat keluar dari tahanan mereka bisa memulai kembali episode hidupnya dengan keterampilan membatik." Tambahnya.

Owner dari Media Online detikkota.com ini menuturkan, bahwa selama ini konsisten dalam membina para pengrajin batik yang ada di kabupaten sumenep, dengan harapan para pemuda di sumenep yang siap kami cetak untuk menjadi pengusaha muda akan terus memaksimalkan karya seninya.

“Tentunya saya sebagai pembatik berharap kepada pemerintah agar lebih aktif mendukung, mensupport, dan menghargai karya putra daerahnya dalam berkarya dan membatik, karena produk batik sumenep saat ini sudah mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional,” jelasnya.

Didik Cako sapaan karibnya, merupakan pencetus banyak karya desain motif batik tradisional modern asal Kabupaten Sumenep sejak tahun 2011 silam, saat ini telah dikenal di kancah Nasional bahkan Internasional juga menyampaikan, bahwa pihaknya telah berbuat banyak dalam dunia perbatikan.

Ia mengaku, pihaknya tidak hanya memberikan edukasi, pelatihan, pembinaan lanjutan tentang batik itu di sumenep saja, bahkan ia juga getol memberikan pembinaan diluar Kabupaten Sumenep, seperti di Lapas Banyuwangi, Jember, Lapas Mataram, Jogja, Lapas Malang, dan lain sebagainya dan semua aktif hingga saat ini.

Dengan begitu, Ia kembali menegaskan, kepada seluruh elemen pemerintah agar terus memberikan perhatian terhadap pengrajin batik khususnya para pemula yang ada di Sumenep, pada umumnya di seluruh penjuru Indonesia.

“Supaya apa yang sudah kita bina dan kita latih terus berkembang dan mempunyai semangat juang yang lebih dan maju seperti Canteng Koneng saat ini,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wonsojudo sangat mengapresiasi para pembatik di Sumenep yang masih muda-muda, Mereka terus berkarya dan terus semangat untuk meningkatkan karya seninya.

Ia menyampaikan bahwa, pengrajin batik tulis di Sumenep saat ini rata-rata anak muda, dan hal itu menurutnya perlu mendapatkan support penuh, lantaran karya batiknya saat ini telah dipakai oleh kalangan pejabat tingkat daerah, Provinsi hingga dipakai Presiden Republik Indonesia (RI).

“Batik pola yang seperti ini sudah banyak di pakai oleh para menteri, Pejabat BUMN, Pengusaha, Gubernur dan Wakil Gubernur, di beberapa daerah di indonesia, bahkan Presiden. Ini batik generasi muda dan rata-rata yang membatik kalangan pemuda,” Ucap Bupati Cak Fauzi di lansir dari akun resmi Tik Toknya.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menjelaskan bahwa ada dua generasi pengrajin batik tulis khas Sumenep.

“Kita ada dua generasi pembatik, pertama pembatik pola di Pakandangan generasi tua generasi legendaris, dan kita ada batik pola yang membatik adalah generasi-generasi muda semua,” katanya.

Untuk itu, Suami Nia Kurnia Fauzi ini kemudian mengajak seluruh awak media untuk memberitahukan kepada khalayak ramai bahwa di Sumenep ada mahakarya Batik Tulis dan yang pembatiknya rata-rata adalah pemuda.

“Ini yang teman-teman media perlu sampaikan ke publik, biar semua tahu bahwa di Sumenep ini ada karya batik yang pembatiknya rata-rata usianya 25 tahun ke bawah,” Tandasnya.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Liputan12 Administrator