Bara JP Sesalkan Rencana Aksi Unjuk Rasa terhadap PT. Bukit Asam Tbk
JAKARTA | LIPUTAN12 – Rencana aksi unjuk rasa oleh LSM Gerakan Ganyang Korupsi terhadap PT. Bukit Asam Tbk (PTBA) disesalkan Barisan Relawan Jalan Perubahan atau Bara JP. Pasalnya, diduga aksi tersebut didalangi pihak tak bertanggung jawab dan dapat mengganggu PTBA yang sedang meraup prestasi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Bara JP Komaruddien Mangunjaya mengatakan, PTBA sendiri membukukan laba bersih sebesar Rp 7 triliun hingga November 2021. Raihan tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan berdiri.
“Ada kabar prestasi tersebut justru tidak disenangi sejumlah kelompok. Mereka diduga kelompok yang didalangi. Jadi akan dilakukannya aksi unjuk rasa oleh Gerakan Ganyang Koruptor pada Kamis, 23 Desember 2021 mendatang tidak masuk akal,” ujar Komaruddien Mangunjaya didampingi pendiri sekaligus Ketua DPP Bara JP, Vivi Evilia, Rabu (22/12/2021) di Jakarta.
Jika benar aksi itu dilakukan tanpa alasan berfakta, lanjut Komaruddien, pihaknya sangat mengecam, sebab PTBA saat ini tengah menyiapkan langkah dan strategi untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan.
“Kami menduga aksi tersebut didalangi seseorang yang memang iri terhadap prestasi PTBA, dia tidak senang. Ya kalau pun memiliki bukti dan fakta bahwa PTBA melakukan pelanggaran, maka bisa ditempuh melalui jalur hukum,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan, rencana aksi unjuk rasa di depan PTBA itu patut diduga didalangi oknum dan orang-orangnya memiliki agenda tertentu. Bara JP sendiri mengapresiasi PTBA yang melakukan transformasi untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional.
“Maka dari itu, Bara JP ikut menyikapi rencana unjuk rasa tersebut karena sedikitnya dapat menganggu konsen PTBA,” ucap Komaruddien.
Di tempat yang sama, pendiri sekaligus ketua DPP Bara JP, Vivi Evilia mengungkapkan, ia menilai rencana unjuk rasa tersebut berlebihan bagi PTBA yang menjadi perusahaan berbasis bisnis energi pada tahun 2026 dengan target pendapatan dari sektor energi sebesar 50 persen dan bisnis batu bara 50 peresen.
“Kita menyayangkan jika terjadi aksi unjuk rasa. PTBA sedang dalam tren positif seharusnya didukung, bukan direcoki. Oleh karena itu, kami menduga ada segelintir pihak yang ingin menghancurkan PTBA, dan itu tidak boleh terjadi,” ujar Vivi kepada sejumlah wartawan.
Vivi berharap, pihak kepolisian tidak mengizinkan aksi tersebut dan meminta pihak terkait melindungi PTBA di tengah perjuangannya sebagai perusahaan yang berkontribusi besar bagi negara.
“PTBA itu bagus. CSR nya juga tersalurkan dengan baik, jadi bermanfaat juga untuk masyarakat. Kita harap jangan sampai ada motif buruk yang ingin merubuhkan PTBA dibalik aksi unjuk rasa itu,” tambahnya.
Komaruddien kemudian berbicara kembali. Menurutnya Direktur Utama PTBA, Suryo Eko Hadianto telah mengumumkan pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan usaha sebesar Rp 26,2 triliun.
“Hingga November, PTBA membukukan keuntungan Rp 7 triliun, ini adalah keuntungan tertinggi yang pernah dicapai selama PTBA berdiri. Seiring dengan pencapaian laba bersih tersebut, perusahaan juga mencatat kenaikan total aset sebesar 46%, dari Rp 24,1 triliun per 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp 35,2 triliun per 30 November 2021,” jelas Komaruddien.
Vivi kembali menimpali pernyataan rekannya di Bara JP, bahwa PTBA terus memantau fluktuasi harga komoditas batu bara dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga secara optimal, sekaligus tetap waspada untuk menjaga kinerja perusahaan.
“Ketika ada isu rencana aksi unjuk rasa, kami mempertanyakan apa dasar Gerakan Ganyang Koruptor berunjuk rasa. Kalaupun seperti yang diisukan, bahwa ada indikasi korupsi di PTBA, itu hanya informasi samar, jangan sampai jadi fitnah,” ujarnya.
Vivi menerangkan, secara nyata PTBA memberikan manfaat bagi siapapun. Baru-baru ini, kata Vivi, PTBA berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kepedulian terhadap tanggungjawab negara yang telah dilaksanakan Polri, dimana PTBA menyalurkan dukungan pendidikan perguruan tinggi bagi putra-putri anggota Polri di Sumetera Selatan.
“Prestasi tersebut berkat kerja keras Direktur PTBA, Suryo Eko Hadianto. Oleh karenanya, upaya direktur PTBA ini tidak terganjal hal-hal yang tidak perlu. Kami tegaskan kembali, pemerintah termasuk Polri harus mendukung dan melindungi PTBA,” tandas Vivi, diamini Komaruddien.
Sementara itu, koordinator lapangan aksi unjuk rasa, Billy Syaputra saat dikonfirmasi salah satu wartawan melalui telepon, tidak bisa menjelaskan secara detail terkait aksi unjuk rasa tersebut.
“Kalau untuk itu kita kurang paham, mungkin teman-teman tahu. Saya belum berani bicara apa-apa,” kata Billy ketika ditanya apa dasar tuntutan mereka yang mendesak Dirut PTBA Suryo Eko Hadianto dicopot dari jabatannya.
Kemudian, Billy kembali ditanya apakah surat izin demo atau unjuk rasa sudah dikirim ke pihak kepolisian, Billy juga mengaku bahwa surat tersebut belum di kirimkan.
“Ya belum bang. Suratnya belum dikirimkan. Tidak tahu,” tukasnya.
Sumber : bara-jp
Redaktur : Lekat Azadi
Copyright ©2021 liputan12.id