3 Rekomendasi Wisata Religi di Sumenep, Bisa untuk Ngabuburit Selama Ramadhan

3 Rekomendasi Wisata Religi di Sumenep, Bisa untuk Ngabuburit Selama Ramadhan

Smallest Font
Largest Font

SUMENEP | LIPUTAN12 - Selama Bulan Ramadhan, berbagai wisata religi di Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur bisa dikunjungi wisatawan untuk menghabiskan waktu menikmati wisata religi untuk mengisi ngabuburit.

Biasanya wisatawan akan berziarah kubur dan menikmati pemandangan di tempat-tempat bersejarah di ujung timur pulau Madura itu.

Kali ini, tim media liputan12.id telah merangkum tiga destinasi wisata religi di Kabupaten Sumenep, yang senantiasa banjir pengunjung sambil nganuburit selama Ramadhan. Selain, budgetnya yang dipastikan tidak menguras isi kantong, berkunjung ke lokasi ini dinilai akan semakin mendekatkan hubungan kita dengan Allah SWT.

1. Masjid Agung Sumenep
Masjid Agung Sumenep atau biasa dikenal dengan Masjid Jami’ Sumenep, menjadi destinasi wisata religi pertama yang perlu untuk anda kunjungi, saat singgah ke Kabupaten Sumenep.

Sudah bukan rahasia lagi, jika saat menghadapi Bulan Ramadan, masjid yang penuh dengan sejarah tersebut, selalu ramai akan pengunjung. Bahkan, kondisi tersebut akan terus berlangsung hingga akhir puasa.

Design bangunan yang masih menyisakan banyak kesan kerajaan, membuat pengunjung semakin terhipnotis dan seolah terbawa pada zaman kejayaan Keraton Sumenep.

Tempat ibadah yang bersejarah ini, telah berdiri sejak tahun 1779 Masehi. Gaya arsitekturnya merupakan gabungan dari berbagai unsur budaya Persia, Arab, Cina, India dan Jawa. Hal itu, seolah menunjukkan Kabupaten Sumenep, dihuni oleh berapa etnis, serta menjadi simbol bahwa Islam senantiasa menjaga dan mengayomi kerukunan umat beragama di Sumenep.

Lokasi Masjid dengan warna bangunan dominan hijau, kuning dan putih tersebut berada di jantung kota. Tepat di seberang Alun-alun Taman Bunga Sumenep.

2. Asta Tinggi.
Asta Tinggi berada di Kecamatan Kota Sumenep. Bangunan itu merupakan salah satu tempat peristirahatan terakhir raja-raja dan keluarga bangsawan Keraton Sumenep. Makam ini dibangun pada abad ke-17 dan diselesaikan setelah tiga generasi.

Untuk diketahui, nama Asta Tinggi sebenarnya berasal dari bahasa Madura. Artinya adalah makam para Pangradja atau para Pembesar Kerajaan. Nama Asta Tinggi dipakai sebagai nama jalan di sekitar makam itu.

3. Asta Sayyid Yusuf
Untuk destinasi wisata ke tiga, yakni Asta Sayyid Yusuf. Meski tak berada di pusat kota, akan tetapi wisata religi ini selalu dipadati oleh pengunjung, khususnya Bulan Suci Ramadhan.

Asta Sayyid Yusuf yang terletak di Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep memang masih menjadi salah satu wisata religi yang sering dikunjungi oleh peziarah, baik lokal maupun luar daerah.

Konon katanya, asta ini dikenal sebagai makam dari ulama sufi bernama Syekh Yusuf al Makassari, yang diketahui sebagai mursyid atau pembimbing tarekat khalwatiyah.

Untuk sampai di lokasi, anda harus menempuh jarak sekitar 30 menit dari jantung Kota Sumenep menuju ke Pelabuhan Kalianget. Setelahnya, pengunjung bisa menaiki transportasi laut berupa Kapal Tongkang atau perahu kecil, untuk menyebrang ke Pelabuhan Talango.

Sebelumnya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan bahwa, Pemerintah Kabuten (Pemkab) Sumenep tengah menggagas beragam upaya untuk meningkatkan sektor pariwisata.

Bahkan, Target wisatawan yang hendak berkunjung ke kabupaten sumenep di tahun 2024 akan mengalami peningkatan dari berbagai destinasi, termasuk wisata religi.

“Kita targetkan untuk tahun 2024 nanti wisatawan yang berkunjung ke Sumenep akan mengalami peningkatan.” Terangnya.

Menanggapi peningkatan wisatawan Saat Bulan Suci Ramadhan, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan, mengaku sangat bersyukur atas hal tersebut.

Lebih lanjut, dia menyatakan, bahwa pihaknya secara penuh akan mendukung target yang dicetuskan oleh Bupati Achmad Fauzi.

Menurutnya, dalam merealisasikan hal itu, pihaknya akan berupaya untuk mengoptimalkan sejumlah fasilitas di tempat wisata. Disbudporapar, kata dia, tentu juga akan menggandeng berbagai pihak, termasuk pengelola wisata.

“Kita upayakan itu bisa tercapai,” tandasnya.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Liputan12 Administrator